BTPN Targetkan Nasabah Tumbuh 12%
A
A
A
BANDUNG - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk menargetkan pertumbuhan nasabah ritel di atas 12%.
Untuk mengejar target tersebut, BTPN terus menggenjot program Sahabat Daya, di mana nasabah dan deposan BTPN Sinaya berpartisipasi dalam misi memberdayakan mass market. ”Program ini membuka kesempatan bagi para penabung dan deposan untuk berbagi dan berinteraksi dengan nasabah mass market,” ujar Wakil Direktur Utama BTPN Ongki W Dana di sela-sela penghargaan Cultural Haritage Conservation di Bandung, Selasa (21/4).
Selain itu, untuk memanjakan konsumen, BTPN membuat kantor cabang yang didesain unik, seperti salah satu kantor cabang BTPN Sinaya di Bandung. ”Cabang ini dikhususkan untuk mencari pendanaan dan apresiasi kami terhadap nasabah. Tujuannya ingin memberikan fasilitas yang unik, nyaman untuk nasabah datang ke sini, dan ini salah satu strategi kami,” ujarnya.
Gedung yang dijadikan kantor cabang BTPN tersebut bernama De Driekleur (tiga warna) dan berhasil mendapatkan penghargaan dari United Nations Educational, Scientic and Cultural Organization (UNESCO) dengan kategori honourable mention.
Dia menambahkan, sejalan dengan visi BTPN untuk menjadi bank mass market terbaik, dana yang terhimpun melalui BTPN Sinaya seluruhnya disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.”Kami memberikan pinjaman melalui unit bisnis lain BTPN Purnabakti, BTPN Mitra Usaha Rakyat, dan BTPN Mitra Bisnis dalam bentuk pinjaman,” ujarnya.
Ongki juga menyampaikan, BTPN berencana menambah kantor cabang. ”Sejalan dengan pertumbuhan, memang kita harus menambah outlet kita. Cabang kami sebanyak 1.200 kantor yang tersebar di 33 provinsi dan bukan hanya di kota-kota besar,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama BTPN Dorodjatun Kuntjoro Jakti menambahkan, perseroan saat ini tengah gencar mengembangkan teknologi informasi (IT). ”Kita sudah mempersiapkan di IT karena investasi kami dari dulu ingin memungkinkan semua peminjam tidak ribet dengan mengisi formulir. Buat apa harus mengisi formulir, kalau masyarakat kita sudah terbiasa dengan handphone,” tandasnya.
Menurut dia, dengan melakukan pengembangan teknologi, BTPN dapat menyasar 15 juta penduduk Indonesia. ”Dengan handphone kita bisa mengakses 150 juta orang yang pakai handphone. Kita tidak akan merambah ke korporat, kita tetap di mass retail, kita bangga dengan menyebutnya smart mass retail,” tegasnya.
Dia mengakui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 15 juta penduduk dengan kategori mitra usaha kecil menengah. ”Ambisi kami ingin menyasar mikro sampai 16 juta, karena masih memiliki potensi 15 juta,” pungkasnya.
Arsy ani s
Untuk mengejar target tersebut, BTPN terus menggenjot program Sahabat Daya, di mana nasabah dan deposan BTPN Sinaya berpartisipasi dalam misi memberdayakan mass market. ”Program ini membuka kesempatan bagi para penabung dan deposan untuk berbagi dan berinteraksi dengan nasabah mass market,” ujar Wakil Direktur Utama BTPN Ongki W Dana di sela-sela penghargaan Cultural Haritage Conservation di Bandung, Selasa (21/4).
Selain itu, untuk memanjakan konsumen, BTPN membuat kantor cabang yang didesain unik, seperti salah satu kantor cabang BTPN Sinaya di Bandung. ”Cabang ini dikhususkan untuk mencari pendanaan dan apresiasi kami terhadap nasabah. Tujuannya ingin memberikan fasilitas yang unik, nyaman untuk nasabah datang ke sini, dan ini salah satu strategi kami,” ujarnya.
Gedung yang dijadikan kantor cabang BTPN tersebut bernama De Driekleur (tiga warna) dan berhasil mendapatkan penghargaan dari United Nations Educational, Scientic and Cultural Organization (UNESCO) dengan kategori honourable mention.
Dia menambahkan, sejalan dengan visi BTPN untuk menjadi bank mass market terbaik, dana yang terhimpun melalui BTPN Sinaya seluruhnya disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.”Kami memberikan pinjaman melalui unit bisnis lain BTPN Purnabakti, BTPN Mitra Usaha Rakyat, dan BTPN Mitra Bisnis dalam bentuk pinjaman,” ujarnya.
Ongki juga menyampaikan, BTPN berencana menambah kantor cabang. ”Sejalan dengan pertumbuhan, memang kita harus menambah outlet kita. Cabang kami sebanyak 1.200 kantor yang tersebar di 33 provinsi dan bukan hanya di kota-kota besar,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama BTPN Dorodjatun Kuntjoro Jakti menambahkan, perseroan saat ini tengah gencar mengembangkan teknologi informasi (IT). ”Kita sudah mempersiapkan di IT karena investasi kami dari dulu ingin memungkinkan semua peminjam tidak ribet dengan mengisi formulir. Buat apa harus mengisi formulir, kalau masyarakat kita sudah terbiasa dengan handphone,” tandasnya.
Menurut dia, dengan melakukan pengembangan teknologi, BTPN dapat menyasar 15 juta penduduk Indonesia. ”Dengan handphone kita bisa mengakses 150 juta orang yang pakai handphone. Kita tidak akan merambah ke korporat, kita tetap di mass retail, kita bangga dengan menyebutnya smart mass retail,” tegasnya.
Dia mengakui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 15 juta penduduk dengan kategori mitra usaha kecil menengah. ”Ambisi kami ingin menyasar mikro sampai 16 juta, karena masih memiliki potensi 15 juta,” pungkasnya.
Arsy ani s
(ftr)