Laba Bersih Bank BTN Tumbuh 18%

Selasa, 28 April 2015 - 09:35 WIB
Laba Bersih Bank BTN Tumbuh 18%
Laba Bersih Bank BTN Tumbuh 18%
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat laba bersih Rp402 miliar hingga kuartal pertama tahun ini atau meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp341 miliar.

”Kami mempunyai target yang cukup tinggi dengan melihat peluang bisnis pada 2015. Kami optimistis kinerja perseroan yang baik ini dapat terus dipertahankan sampai akhir tahun ini,” ungkap Direktur Utama Bank BTN Maryono saat paparan kinerja perseroan di Jakarta kemarin.

Dari sisi kredit, lanjut dia, perseroan mencatat sebesar Rp120,16 triliun meningkat dibandingperiodeyangsamatahun sebelumnya Rp102,8 triliun. Maryono memproyeksikan kredit yang diberikan perseroan akan terus tumbuh hingga akhir tahunini. Kreditdanpembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang berada pada kisaran 12%.

”Fasilitas kredit masih menjadi pilihan utama untuk kelompok masyarakat menengah bawah dan ini menguntungkan perbankan,” katanya. Dia mengungkapkan, kinerja kredit membuat perseroan mencatatkan pendapatan bunga (interest income) sebesar Rp3,6 triliun atau tumbuh 11,20% dari posisi yang sama pada 2014 sebesar Rp3,24 triliun. Net interest income juga tercatat Rp1,554 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Lebih baik dari posisi yang sama pada 2014 sebesar Rp1,44 triliun. ”Net interest income kami ini tumbuh 8%. Aset akhirnya menjadi sebesar Rp149,289 triliun atau tumbuh 9% dari posisi yang sama pada 2014,” sebutnya. Lebih lanjut Maryono mengatakan, pertumbuhan kredit masih cukup tinggi karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah masih cukup besar. Perseroan berjanji akan tetap mengendalikan pertumbuhannya sesuai kemampuan.

”Bagaimanapun permintaan pasar yang ada harus tetap diakomodasi dalam kendali kemampuan bank agar tidak berdampak pada kinerja perseroan secara umum,” katanya. Sedangkan dana pihak ketiga atau DPK perseroan, ungkap dia, tumbuh tidak signifikan yaitu dari Rp102,27 triliun pada 2014 menjadi Rp109,519 triliun pada 2015. Pertumbuhan DPK pada 2015 mencapai 7%.

Perseroan berhasil menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD) yang merupakan dana jangka menengah/panjang sebesar Rp1,5 triliun. Ke depan pihaknya tetap konsisten terhadap core business dalam bidang pembiayaan perumahan. Kinerja kuartal pertama menunjukkan konsistensi Bank BTN pada bisnis utamanya tersebut. Ini dapat dilihat dari porsi pembiayaan pada kredit perumahan yang masih mendominasi. Setidaknya memenuhi porsi 88,99% dari total kredit yang disalurkan perseroan selama kuartal pertama 2015 sebesar Rp106,93 triliun.

Sisanya sebesar 11% atau sebesar Rp13,2 triliun disalurkan untuk pembiayaan kredit nonperumahan. Dari total kredit yang disalurkan ke sektor perumahan tersebut, 29,76% atau sebesar Rp35,7 triliun disalurkan untuk rumah subsidi. Sebesar Rp47,351 triliun atau sekitar 39,41% disalurkan untuk rumah nonsubsidi. Sisanya masing-masing disalurkan untuk pembiayaan terkait perumahan dan untuk mendukung kredit konstruksi. Pembiayaan terkait perumahan sebesar Rp8,380 triliun dan kredit konstruksi sebesar Rp15,445 triliun.

”Kami masih menguasai pasar perumahan di Indonesia dan posisi ini akan kami pertahankan dan terus diupayakan peningkatannya,” tegas Maryono. Untuk pasar rumah bersubsidi yang menjadi program Pemerintah, Bank BTN menguasai pasar lebih dari 95%. Walau porsi untuk kredit rumah bersubsidi ini semua bank diberikan kesempatan yang sama untuk memberikan dukungannya, Bank BTN tetap mendominasi dalam pembiayaannya.

Sementara itu, Syariah Bank BTN saat ini masih berstatus unit usaha syariah (UUS). Meski demikian, UUS Bank BTN sangat terkelola dengan baik. Ini dapat terlihat dari kinerjanya pada kuartal I/2015 dengan aset tercatat sebesar Rp11,409 triliun atau tumbuh 15,10% dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp9,912 triliun. Penghimpunan dana UUS Bank BTN juga meningkat dari Rp7,402 triliun pada 2014 menjsdi Rp8,998 triliun atau meningkat 21,56%.

Hafid fuad
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4585 seconds (0.1#10.140)