Inflasi April Sesuai Perkiraan BI

Senin, 04 Mei 2015 - 20:07 WIB
Inflasi April Sesuai Perkiraan BI
Inflasi April Sesuai Perkiraan BI
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif‎ Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, angka inflasi yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini sesuai perkiraan BI. Inflasi April 2015 secara bulanan tercatat sebesar 0,36% (mtm), atau secara tahunan sebesar 6,79% (yoy).

Dia mengungkapkan, inflasi bulan ini bersumber dari kenaikan kelompok barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah (administered prices), sementara tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok inti dan bahan makanan bergejolak (volatile food) relatif masih terjaga.

"Dengan perkembangan tersebut, BI menilai pencapaian inflasi tersebut, masih sejalan dengan sasaran inflasi 4,0±1% pada 2015," kata Tirta di Jakarta, Senin (4/5/2015).

Inflasi administered prices secara bulanan tercatat sebesar 1,88% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,83% (mtm). Peningkatan inflasi administered prices bulanan ini, terutama didorong oleh kenaikan harga bensin premium dan bensin solar di akhir Maret 2015, tarif angkutan dalam kota, serta bahan bakar rumah tangga. Sementara secara tahunan, inflasi administered prices tercatat sebesar 13,26% (yoy).

Sementara itu, kelompok volatile food secara bulanan masih mencatat deflasi sebesar 0,91% (mtm), lebih besar dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,83% (mtm). Deflasi bulanan tersebut terjadi sejalan dengan masuknya masa panen.

Menurutnya, penyumbang terbesar deflasi adalah beras dan aneka cabai, sebagaimana tercatat di sejumlah daerah seperti di Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Sementara secara tahunan, inflasi volatile food tercatat sebesar 6,25% (yoy).

Perkembangan inflasi inti masih terjaga, yakni secara bulanan mencapai 0,24% (mtm) atau secara tahunan 5,04% (yoy). Perkembangan inflasi inti tersebut bahkan sedikit mengalami perlambatan sejak awal tahun, seiring dengan permintaan domestik yang masih moderat dan ekspektasi inflasi yang terkendali.

Tirta menyebutkan, BI akan terus mencermati berbagai faktor risiko yang memengaruhi inflasi, khususnya terkait perkembangan harga minyak dunia, penyesuaian administered prices dan dampak pelemahan nilai tukar rupiah.

"Dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah," tandasnya.

(Baca: BPS: Inflasi April Tercatat 0,36%)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3967 seconds (0.1#10.140)