Pertumbuhan Ekonomi Zona Euro Menguat
A
A
A
BRUSSELS - Pertumbuhan ekonomi zona euro akan sedikit menguat tahun ini dibandingkan proyeksi sebelumnya, menurut perkiraan terbaru Komisi Eropa.
Komisi Eropa memprediksi pertumbuhan 1,5% tahun ini atau naik 0,2% poin dari proyeksi pada Februari. Hal itu didorong oleh murahnya harga minyak, melemahnya Euro, dan kebijakan stimulus. Peningkatan ini terjadi meski outlook untuk Yunani lebih suram dengan proyeksi pertumbuhan dipangkas menjadi 0,5% dari 2,5%.
”Pertumbuhan yang lebih cepat akan mengakibatkan peningkatan inflasi dan penurunan jumlah pengangguran,” papar laporan Komisi Eropa, dikutip BBC. Untuk 2016, Komisi Eropa mempertahankan proyeksi 1,9% untuk zona euro. ”Ekonomi eropa menikmati musim semi yang lebih cerah dalam beberapa tahun terakhir, dengan dukungan faktor eksternal dan langkah kebijakan yang mulai membuahkan hasil,” papar Pierre Moscovici, komisioner untuk masalah ekonomi, keuangan, perpajakan, dan bea cuka.
”Meski demikian, diperlukan lebih banyak langkah untuk memastikan bahwa pemulihan ini bukan fenomena musiman.” Penurunan harga minyak membantu mengurangi biaya bisnis. Adapun, lemahnya euro membantu para eksportir. Bank Sentral Eropa (ECB) pun telah menginjeksikan uang ke 19 negara zona euro.
Pemulihan dimotori oleh Jerman sebagai kekuatan ekonomi terbesar Eropa, dengan proyeksi pertumbuhan 1,9%, diikuti 2% pada tahun depan. Pemulihan Spanyol diprediksi berlanjut, dengan pertumbuhan 2,8% pada 2015 dan 2,6% pada tahun depan. Pemangkasan tajam pada proyeksi untuk Yunani dilakukan saat perundingan utang kembali digelar antara Yunani dan para kreditor internasional pada pekan ini.
”Dengan ketidakpastian yang terus terjadi, revisi untuk Yunani tidak dapat dihindari,” kata Moscovici. Penurunan ekonomi Yunani akan memberikan tekanan lebih besar terhadap pemerintahan sayap kiri radikal Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras agar bersedia menyetujui berbagai syarat yang ditetapkan para kreditor, Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF).
UE memprediksi pertumbuhan ekonomi 2,5% pada 2016 di Yunani tapi dengan asumsi negara itu mencapai kesepakatan dengan para kreditor saat perpanjangan bailout (dana talangan) berakhir pada Juni. ”Utang Yunani, yang terbesar di zona euro, akan naik hingga 180,2% dari output ekonomi tahunan tahun ini, sebelum turun menjadi 173,5% pada 2016,” ungkap pernyataan UE.
Komisi Eropa memproyeksikan, zona euro akan menghindari deflasi tahun ini, dengan harga konsumen naik terendah 0,1% pada 2015 dan kemudian meraih momentum menjadi 1,5% pada 2016. Deflasi dapat berbahaya, berisiko memicu penurunan permintaan, melemahnya ekonomi, dan meningkatkan pengangguran. Data inflasi membantu mengonfirmasi bahwa stimulus moneter yang diterapkan ECB mulai memberikan dampak.
Syarifudin
Komisi Eropa memprediksi pertumbuhan 1,5% tahun ini atau naik 0,2% poin dari proyeksi pada Februari. Hal itu didorong oleh murahnya harga minyak, melemahnya Euro, dan kebijakan stimulus. Peningkatan ini terjadi meski outlook untuk Yunani lebih suram dengan proyeksi pertumbuhan dipangkas menjadi 0,5% dari 2,5%.
”Pertumbuhan yang lebih cepat akan mengakibatkan peningkatan inflasi dan penurunan jumlah pengangguran,” papar laporan Komisi Eropa, dikutip BBC. Untuk 2016, Komisi Eropa mempertahankan proyeksi 1,9% untuk zona euro. ”Ekonomi eropa menikmati musim semi yang lebih cerah dalam beberapa tahun terakhir, dengan dukungan faktor eksternal dan langkah kebijakan yang mulai membuahkan hasil,” papar Pierre Moscovici, komisioner untuk masalah ekonomi, keuangan, perpajakan, dan bea cuka.
”Meski demikian, diperlukan lebih banyak langkah untuk memastikan bahwa pemulihan ini bukan fenomena musiman.” Penurunan harga minyak membantu mengurangi biaya bisnis. Adapun, lemahnya euro membantu para eksportir. Bank Sentral Eropa (ECB) pun telah menginjeksikan uang ke 19 negara zona euro.
Pemulihan dimotori oleh Jerman sebagai kekuatan ekonomi terbesar Eropa, dengan proyeksi pertumbuhan 1,9%, diikuti 2% pada tahun depan. Pemulihan Spanyol diprediksi berlanjut, dengan pertumbuhan 2,8% pada 2015 dan 2,6% pada tahun depan. Pemangkasan tajam pada proyeksi untuk Yunani dilakukan saat perundingan utang kembali digelar antara Yunani dan para kreditor internasional pada pekan ini.
”Dengan ketidakpastian yang terus terjadi, revisi untuk Yunani tidak dapat dihindari,” kata Moscovici. Penurunan ekonomi Yunani akan memberikan tekanan lebih besar terhadap pemerintahan sayap kiri radikal Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras agar bersedia menyetujui berbagai syarat yang ditetapkan para kreditor, Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF).
UE memprediksi pertumbuhan ekonomi 2,5% pada 2016 di Yunani tapi dengan asumsi negara itu mencapai kesepakatan dengan para kreditor saat perpanjangan bailout (dana talangan) berakhir pada Juni. ”Utang Yunani, yang terbesar di zona euro, akan naik hingga 180,2% dari output ekonomi tahunan tahun ini, sebelum turun menjadi 173,5% pada 2016,” ungkap pernyataan UE.
Komisi Eropa memproyeksikan, zona euro akan menghindari deflasi tahun ini, dengan harga konsumen naik terendah 0,1% pada 2015 dan kemudian meraih momentum menjadi 1,5% pada 2016. Deflasi dapat berbahaya, berisiko memicu penurunan permintaan, melemahnya ekonomi, dan meningkatkan pengangguran. Data inflasi membantu mengonfirmasi bahwa stimulus moneter yang diterapkan ECB mulai memberikan dampak.
Syarifudin
(bbg)