Produsen Semen China Jajaki Bangun Pabrik di Tuban
A
A
A
JAKARTA - Produsen Semen dari China berminat membangun pabrik di Tuban, Jawa Timur. Rencananya, investasi tahap pertama pabrik tersebut mencapai USD400 juta (Rp5,2 triliun).
General Manager Prosperity Indonesia He Yunfeng mengatakan, pembangunan pabrik semen di Tuban merupakan penanaman modal asing sehingga ada kemungkinan kerja sama dengan pihak lain. ”Masih dalam tahap survei. Kalau proses perizinan bisa selesai dengan cepat, harapan kami akhir tahun ini bisa pembebasan lahan. Rencananya tahun 2017 bisa produksi,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sebelumnya di Indonesia Prosperity Group menggandeng Anhui Conch Cement Company Ltd mendirikan pabrik semen di Kalimantan dengan nilai investasi USD300 juta. Pabrik semen tersebut dibangun pada 2012 silam. Yunfeng melanjutkan, selain perizinan, yang masih menjadi kendala adalah masyarakat lokal.
Untuk itu, dalam penentuan lokasi pabrik, pihaknya masih mencari kawasan yang bisa diterima masyarakat. ”Mudah-mudahan saja kita dapat dukungan dari masyarakat,” imbuhnya. Dia menambahkan, industri semen di Indonesia sangat potensial karena pemerintah sedang giat-giatnya mendorong pembangunan infrastruktur.
”Kita lihat program pemerintah saat ini, suplai semen sendiri tidak cukup karena permintaan yang terus meningkat,” ungkapnya. Chairman Prosperity Indonesia David Wong menambahkan, pihaknya sudah berinvestasi di Kalimantan Selatan. Saat ini kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 1 x 3.200 ton per hari.
Pabrik yang sudah beroperasisejak2014inipada tahappertama ditujukan guna memenuhi kebutuhan lokal dan ke depan akan diarahkan untuk ekspor. ”Kendala di sana kebutuhan listrik sangat susah. Jadi, kita bangun sendiri pembangkit listrik,” tuturnya.
Oktiani endarwati
General Manager Prosperity Indonesia He Yunfeng mengatakan, pembangunan pabrik semen di Tuban merupakan penanaman modal asing sehingga ada kemungkinan kerja sama dengan pihak lain. ”Masih dalam tahap survei. Kalau proses perizinan bisa selesai dengan cepat, harapan kami akhir tahun ini bisa pembebasan lahan. Rencananya tahun 2017 bisa produksi,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sebelumnya di Indonesia Prosperity Group menggandeng Anhui Conch Cement Company Ltd mendirikan pabrik semen di Kalimantan dengan nilai investasi USD300 juta. Pabrik semen tersebut dibangun pada 2012 silam. Yunfeng melanjutkan, selain perizinan, yang masih menjadi kendala adalah masyarakat lokal.
Untuk itu, dalam penentuan lokasi pabrik, pihaknya masih mencari kawasan yang bisa diterima masyarakat. ”Mudah-mudahan saja kita dapat dukungan dari masyarakat,” imbuhnya. Dia menambahkan, industri semen di Indonesia sangat potensial karena pemerintah sedang giat-giatnya mendorong pembangunan infrastruktur.
”Kita lihat program pemerintah saat ini, suplai semen sendiri tidak cukup karena permintaan yang terus meningkat,” ungkapnya. Chairman Prosperity Indonesia David Wong menambahkan, pihaknya sudah berinvestasi di Kalimantan Selatan. Saat ini kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 1 x 3.200 ton per hari.
Pabrik yang sudah beroperasisejak2014inipada tahappertama ditujukan guna memenuhi kebutuhan lokal dan ke depan akan diarahkan untuk ekspor. ”Kendala di sana kebutuhan listrik sangat susah. Jadi, kita bangun sendiri pembangkit listrik,” tuturnya.
Oktiani endarwati
(bbg)