ADM Jadi Basis Produksi Daihatsu dan Toyota

Jum'at, 08 Mei 2015 - 08:59 WIB
ADM Jadi Basis Produksi...
ADM Jadi Basis Produksi Daihatsu dan Toyota
A A A
JAKARTA - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah ditunjuk sebagai basis produksi kendaraan dengan merek Daihatsu dan Toyota untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.

Sejak produksi perdana pada 1978 hingga Mei 2015, ADM tercatat telah memproduksi 4 juta unit mobil. Pencapaian produksi 4 juta unit tersebut disumbang oleh produk Daihatsu sebesar 2.076.546 unit (51,9%) dan Toyota sebesar 1.923.454 unit (48,1%) yang meliputi produk Xenia/Avanza, Terios/ Rush, Gran Max, Luxio, serta produk sebelumnya seperti Taruna, Feroza, Espas, Zebra, Taft, Delta, Classy, dan Charade.

Saat ini produk-produk ADM telah diekspor ke 48 negara tujuan di Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin, termasuk ekspor Gran Max ke Jepang, negara yang selama ini dikenal ketat dalam menjaga kualitas. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pencapaian ADM tersebut merupakan capaian yang membanggakan bagi perusahaan dan juga Pemerintah Indonesia.

”Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada PT Astra Daihatsu Motor bersama prinsipalnya, Daihatsu Motor Co Japan, atas komitmennya untuk terus berinvestasi dan meningkatkan volume kendaraan yang diproduksi di Indonesia hingga saat ini,” ujarnya di acara peresmian produksi ke 4 juta unit Astra Daihatsu Motor di Jakarta kemarin.

Saleh melanjutkan, dengan meningkatnya produksi tersebut maka kontribusi ADM dalam mendukung perekonomian Indonesia juga semakin meningkat, yakni melalui penambahan investasi dan penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan jumlah dan kepemilikan pemasok (supplier) lokal dalam kegiatan produksinya.

Dia menambahkan, pemerintah akan meminta setiap prinsipal dan produsen kendaraan bermotor agar tidak hanya menyasar dalam negeri sebagai tujuan pemasaran, namun juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk keperluan ekspor. ”Saya mengimbau supaya para produsen di Indonesia mulai melakukan langkah-langkah terobosan untuk memproduksi kendaraan global dan meningkatkan ekspor,” tandas Saleh.

Terkait dengan itu, imbuh dia, industri komponen juga harus diperkuat mengingat industri tersebut merupakan dasar bagi industri automotif nasional. ”Dengan industri komponen yang kuat, maka ketergantungan Indonesia terhadap komponen impor akan semakin kecil sehingga industri automotif juga semakin memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Sementara, Presiden Direktur ADM Sudirman M Rusdi mengatakan, pencapaian produksi 4 juta unit merupakan tonggak penting bagi perusahaan. Prestasi ini menurutnya tidak terlepas dari dukungan semua pihak. ”Komitmen positif para stakeholder khususnya prinsipal berperan penting atas pencapaian ini,” ujar Sudirman.

Sudirman menambahkan, ADM juga terus melakukan proses transfer teknologi agar kelak Indonesia memiliki kemampuan dalam rancang bangun produk automotif dengan kualitas global. ”Ini menandakan kami siap menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Putra-putri bangsa dilibatkan dalam proses transfer teknologi,” ungkapnya.

Sudirman menambahkan, tingkat kandungan lokal produk-produk ADM secara rata-rata saat ini sudah mencapai 86%. Dalam hal ini ADM bekerja sama dengan 261 perusahaan pemasok komponen lapis pertama dan 1.105 pemasok komponen lapis kedua yang melibatkan lebih dari 792.000 karyawan. Khusus produk LCGC, imbuh dia, saat ini tingkat kandungan lokal sudah mencapai 90%.

Oktiani endarwati
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0709 seconds (0.1#10.140)