Bongkar Penyebab Minyakita Langka, Mendag Sebut Bikin Migor Kemasan Premium Enggak Laku
Selasa, 07 Februari 2023 - 21:58 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan atau Mendag, Zulkifli Hasan mengaku, mendapatkan informasi apa yang menyebabkan Minyakita langka di pasaran usai bertemu dengan produsen minyak goreng PT Bina Karya Prima. Ia menerangkan, kelangkaan terjadi lantaran banyak konsumen yang beralih dari minyak goreng premium ke Minyakita.
Peralihan itu lantas membuat omzet yang didapat produsen dari penjualan minyak goreng premium anjlok karena turunnya pembelian. Oleh karena itu Minyakita tak lagi banyak beredar di pasaran dengan tujuan agar masyarakat membeli minyak goreng premium yang sudah diproduksi perusahaan.
"Kelangkaan minyak ini, tadi saya juga sudah dapat informasi misalnya minyaknya di sini itu bikin Tropikal, dari 100 persen sekarang omzetnya tinggal 20 persen, 80 persennya pindah ke Minyakita. Belum merek-merek lain," terang Mendag Zulhas sapaan akrabnya kepada wartawan di Marunda, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2023).
Zulhas mengatakan, beralihnya masyarakat dari minyak goreng premium ke Minyakita karena harga Minyakita lebih murah, higienies, dan dikemas dengan rapi seperti tampilan minyak premium pada umumnya.
Kemudian Minyakita juga banyak dijual di ritel modern sehingga yang seharusnya masyarakat menengah ke atas membeli minyak goreng premium justru membeli Minyakita yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Karena Minyakita itu kan asalnya minyak curah, ini kurang higienis maka dikemas dan yang membeli itu sama. Tapi sekarang (orang yang biasa beli) yang premium itu pindah (ke minyakita), makanya (stok minyakita) nggak cukup nah sekarang jalan keluar yang pertama, kita tambah dari 300 ribu ton per 450 ton per bulan," papar dia.
Lebih lanjut Mendag Zulhas menyampaikan, agar produsen tak mengalami kerugian seperti yang diungkapkan PT Bina Karya Prima, Minyakita yang akan didistribusikan nanti akan fokus ke pasar tradisional. Sehingga masyarakat yang berbelanja di ritel modern membeli minyak goreng premium.
"Jadi kalau nanti di ritel modern kurang ya maklum karena memang ini Minyakkita ini untuk pasar rakyat," tandasnya.
Baca Juga
Peralihan itu lantas membuat omzet yang didapat produsen dari penjualan minyak goreng premium anjlok karena turunnya pembelian. Oleh karena itu Minyakita tak lagi banyak beredar di pasaran dengan tujuan agar masyarakat membeli minyak goreng premium yang sudah diproduksi perusahaan.
"Kelangkaan minyak ini, tadi saya juga sudah dapat informasi misalnya minyaknya di sini itu bikin Tropikal, dari 100 persen sekarang omzetnya tinggal 20 persen, 80 persennya pindah ke Minyakita. Belum merek-merek lain," terang Mendag Zulhas sapaan akrabnya kepada wartawan di Marunda, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2023).
Zulhas mengatakan, beralihnya masyarakat dari minyak goreng premium ke Minyakita karena harga Minyakita lebih murah, higienies, dan dikemas dengan rapi seperti tampilan minyak premium pada umumnya.
Kemudian Minyakita juga banyak dijual di ritel modern sehingga yang seharusnya masyarakat menengah ke atas membeli minyak goreng premium justru membeli Minyakita yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Karena Minyakita itu kan asalnya minyak curah, ini kurang higienis maka dikemas dan yang membeli itu sama. Tapi sekarang (orang yang biasa beli) yang premium itu pindah (ke minyakita), makanya (stok minyakita) nggak cukup nah sekarang jalan keluar yang pertama, kita tambah dari 300 ribu ton per 450 ton per bulan," papar dia.
Lebih lanjut Mendag Zulhas menyampaikan, agar produsen tak mengalami kerugian seperti yang diungkapkan PT Bina Karya Prima, Minyakita yang akan didistribusikan nanti akan fokus ke pasar tradisional. Sehingga masyarakat yang berbelanja di ritel modern membeli minyak goreng premium.
"Jadi kalau nanti di ritel modern kurang ya maklum karena memang ini Minyakkita ini untuk pasar rakyat," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda