Ngarep Cuan dari Dunia Maya? Simak Tipsnya, Kuasai Jurus-jurusnya
Jum'at, 03 Maret 2023 - 12:11 WIB
Potensi cuan di TikTok bisa didapatkan melalui unggahan konten. Namun, untuk itu perlu ada pengetahuan untuk membuat konten yang menarik.
Desty pun menyarankan untuk memulai dari hobi atau sesuatu yang disukai agar lebih mudah membuat konten dan konsisten dalam membuatnya.
Hobi seperti fotografi atau videografi, mendesain, menyanyi, bercerita, belanja, bahkan memasak bisa menjadi bahan untuk membuat konten yang menarik.
Selain itu, maksimalkan pemanfaatan fitur yang tersedia di aplikasi TikTok. Selanjutnya bisa menganalisa akun-akun lainnya, lalu belajar mengoptimasi konten dengan belajar copywriting, menggunakan hashtag, dan mengunggah konten pada waktu yang tepat. “Upgrade skill dengan literasi digital supaya makin berkembang di era digital,” tandasnya.
Sementara itu, digitalisasi membawa tantangan pada budaya akibat mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan serta menghilangnya budaya Indonesia pengaruh media digital yang justru menjadi panggung budaya asing.
Terkait tantangan tersebut, Direktur Utama PT Tumbuh Bersama Bangsa dan Relawan TIK, A A Ngurah Aristayudha, mengatakan, budaya bermedia digital sebagai kemampuan individu untuk membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan dengan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari sangatlah diperlukan.
“Budaya Indonesia ini di dunia digital juga harus dilakukan, nggak hanya interaksi sosial kita sehari-hari sehingga harus berbudaya saat bermedia digital,” tandasnya pada kesempatan yang sama.
Adapun ruang lingkup budaya bermedia digital meliputi budaya yang tertuang dalam tiap sila di Pancasila seperti cinta kasih, tolong menolong, toleransi hingga gotong royong. Termasuk di dalamnya adalah mencintai produk dalam negeri dan memahami tentang hak-hak digital.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Frida Kusumastuti mengatakan, tak hanya budaya bermedia digital, pengguna internet juga harus memiliki etika saat menggunakan media digital.
Desty pun menyarankan untuk memulai dari hobi atau sesuatu yang disukai agar lebih mudah membuat konten dan konsisten dalam membuatnya.
Hobi seperti fotografi atau videografi, mendesain, menyanyi, bercerita, belanja, bahkan memasak bisa menjadi bahan untuk membuat konten yang menarik.
Selain itu, maksimalkan pemanfaatan fitur yang tersedia di aplikasi TikTok. Selanjutnya bisa menganalisa akun-akun lainnya, lalu belajar mengoptimasi konten dengan belajar copywriting, menggunakan hashtag, dan mengunggah konten pada waktu yang tepat. “Upgrade skill dengan literasi digital supaya makin berkembang di era digital,” tandasnya.
Sementara itu, digitalisasi membawa tantangan pada budaya akibat mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan serta menghilangnya budaya Indonesia pengaruh media digital yang justru menjadi panggung budaya asing.
Terkait tantangan tersebut, Direktur Utama PT Tumbuh Bersama Bangsa dan Relawan TIK, A A Ngurah Aristayudha, mengatakan, budaya bermedia digital sebagai kemampuan individu untuk membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan dengan nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari sangatlah diperlukan.
“Budaya Indonesia ini di dunia digital juga harus dilakukan, nggak hanya interaksi sosial kita sehari-hari sehingga harus berbudaya saat bermedia digital,” tandasnya pada kesempatan yang sama.
Adapun ruang lingkup budaya bermedia digital meliputi budaya yang tertuang dalam tiap sila di Pancasila seperti cinta kasih, tolong menolong, toleransi hingga gotong royong. Termasuk di dalamnya adalah mencintai produk dalam negeri dan memahami tentang hak-hak digital.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Frida Kusumastuti mengatakan, tak hanya budaya bermedia digital, pengguna internet juga harus memiliki etika saat menggunakan media digital.
tulis komentar anda