Neraca Pembayaran Indonesia Surplus USD3 Miliar
Kamis, 16 Maret 2023 - 17:15 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia ( BI ) melaporkan bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. Transaksi berjalan triwulan I 2023 diprakirakan mencatat surplus ditopang neraca perdagangan barang.
"Pada Februari 2023, surplus neraca perdagangan Indonesia meningkat dari USD3,88 miliar pada Januari 2023 menjadi USD5,48 miliar," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik khususnya investasi portofolio secara kumulatif sejak awal tahun sampai 14 Maret 2023 mencatat net inflows sebesar USD3 miliar, meskipun terjadi outflow pada Maret 2023 sejalan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
"Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2023 meningkat menjadi USD140,3 miliar, setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas Perry.
Secara keseluruhan, NPI 2023 diprakirakan tetap baik dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB.
"Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk PMA dan investasi portofolio, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional," pungkas Perry.
Baca Juga
"Pada Februari 2023, surplus neraca perdagangan Indonesia meningkat dari USD3,88 miliar pada Januari 2023 menjadi USD5,48 miliar," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik khususnya investasi portofolio secara kumulatif sejak awal tahun sampai 14 Maret 2023 mencatat net inflows sebesar USD3 miliar, meskipun terjadi outflow pada Maret 2023 sejalan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
"Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Februari 2023 meningkat menjadi USD140,3 miliar, setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas Perry.
Secara keseluruhan, NPI 2023 diprakirakan tetap baik dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB.
"Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan surplus didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk PMA dan investasi portofolio, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional," pungkas Perry.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda