Per 1 April Centang Biru Twitter Akan Berbayar Rp1,2 hingga Rp15,1 Juta Setahun
Senin, 27 Maret 2023 - 14:04 WIB
JAKARTA - Twitter akan menghapus centang biru yang selama ini diberikan gratis pada akun milik tokoh publik, seperti politisi, tokoh masyarakat, selebritas, dan jurnalis. Centang biru yang menandakan keaslian akun (verified) akan mulai berbayar pada 1 April 2023.
Centang biru yang biasanya disematkan pada tokoh publik akan dihapus bila mereka tidak berlangganan “Twitter Blue” dengan tagihan USD84 per tahun atau USD8 per bulan yang setara dengan Rp1,27 juta per tahun atau Rp121.356 per bulan (kurs Rp15.169).
“Pada tanggal 1 April, kami akan mulai menghentikan program terverifikasi lawas kami dan menghapus tanda centang terverifikasi yang lama,” tulis Twitter Verified dalam akun resminya @verified, dikutip Senin (27/3/2023).
Setelah akuisisi senilai USD44 miliar pada Oktober 2022, Musk memang berencana untuk mengubah program centang biru yang diwariskan oleh perusahaan tersebut. Musk menyebut program tersebut bersifat koruptif dan tidak masuk akal.
Musk kemudian meluncurkan program Twitter Blue pertama kali pada 2021 yang menawarkan berbagai fitur canggih, seperti membatalkan tweet dan menyimpan bookmark ke folder. Ia kemudian meluncurkan kembali program tersebut pada November 2022, termasuk tanda centang biru di fitur untuk pengguna berbayar.
Bagai senjata makan tuan, program tersebut langsung dibanjiri akun palsu yang membayar dan berpura-pura menjadi tokoh publik. Akun-akun palsu yang berpura-pura itu di antaranya akun palsu dari mantan Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani, LeBron James, dan Nintendo. Akun Donald Trump yang palsu tersebut bahkan sempat menulis tweet, “Inilah mengapa rencana Elon Musk tidak berhasil”.
Elon Musk memutuskan untuk menarik program Twitter Blue selama beberapa minggu dan meluncurkannya kembali dengan berbagai langkah tambahan untuk meninjau dan menyetujui pelanggan. Selain fitur centang biru, Twitter Blue juga memungkinkan pengguna berbayar untuk mengedit tweet hingga 5 kali dalam 30 menit, membuat tweet hingga 4.000 karakter, dan memposting video HD.
Perusahaan juga mengatakan, pengguna Twitter Blue akan melihat iklan 50% lebih sedikit di beranda mereka. Tweet mereka juga akan diprioritaskan di antara balasan, penyebutan, dan pencarian akun lainnya yang tidak berbayar.
Bagi perusahaan dan organisasi lain, biaya Twitter Blue adalah USD1.000 atau Rp15,1 juta per bulan untuk akun utama dan USD50 atau Rp758.475 per bulan untuk setiap akun terkait tambahan.
“Untuk menjaga tanda centang biru Anda di Twitter, individu dan organisasi dapat mendaftar ke Twitter Blue,” pungkas perusahaan tersebut.
Centang biru yang biasanya disematkan pada tokoh publik akan dihapus bila mereka tidak berlangganan “Twitter Blue” dengan tagihan USD84 per tahun atau USD8 per bulan yang setara dengan Rp1,27 juta per tahun atau Rp121.356 per bulan (kurs Rp15.169).
“Pada tanggal 1 April, kami akan mulai menghentikan program terverifikasi lawas kami dan menghapus tanda centang terverifikasi yang lama,” tulis Twitter Verified dalam akun resminya @verified, dikutip Senin (27/3/2023).
Setelah akuisisi senilai USD44 miliar pada Oktober 2022, Musk memang berencana untuk mengubah program centang biru yang diwariskan oleh perusahaan tersebut. Musk menyebut program tersebut bersifat koruptif dan tidak masuk akal.
Musk kemudian meluncurkan program Twitter Blue pertama kali pada 2021 yang menawarkan berbagai fitur canggih, seperti membatalkan tweet dan menyimpan bookmark ke folder. Ia kemudian meluncurkan kembali program tersebut pada November 2022, termasuk tanda centang biru di fitur untuk pengguna berbayar.
Bagai senjata makan tuan, program tersebut langsung dibanjiri akun palsu yang membayar dan berpura-pura menjadi tokoh publik. Akun-akun palsu yang berpura-pura itu di antaranya akun palsu dari mantan Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani, LeBron James, dan Nintendo. Akun Donald Trump yang palsu tersebut bahkan sempat menulis tweet, “Inilah mengapa rencana Elon Musk tidak berhasil”.
Elon Musk memutuskan untuk menarik program Twitter Blue selama beberapa minggu dan meluncurkannya kembali dengan berbagai langkah tambahan untuk meninjau dan menyetujui pelanggan. Selain fitur centang biru, Twitter Blue juga memungkinkan pengguna berbayar untuk mengedit tweet hingga 5 kali dalam 30 menit, membuat tweet hingga 4.000 karakter, dan memposting video HD.
Perusahaan juga mengatakan, pengguna Twitter Blue akan melihat iklan 50% lebih sedikit di beranda mereka. Tweet mereka juga akan diprioritaskan di antara balasan, penyebutan, dan pencarian akun lainnya yang tidak berbayar.
Bagi perusahaan dan organisasi lain, biaya Twitter Blue adalah USD1.000 atau Rp15,1 juta per bulan untuk akun utama dan USD50 atau Rp758.475 per bulan untuk setiap akun terkait tambahan.
“Untuk menjaga tanda centang biru Anda di Twitter, individu dan organisasi dapat mendaftar ke Twitter Blue,” pungkas perusahaan tersebut.
(uka)
tulis komentar anda