8 BUMN yang Punya Utang Jumbo, Terbesar Capai Ratusan Triliun
Selasa, 16 Mei 2023 - 15:50 WIB
Jumlah liabilitas, termasuk utang, Wijaya Karya mencapai Rp55,76 triliun. Angka tersebut membuat emiten berkode saham WIKA itu menduduki posisi kedua setelah WSKT, sebagai BUMN konstruksi dengan status terbuka (Tbk) yang membukukan utang bernilai fantastis.
Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, WIKA mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun. Sedangkan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,69 triliun.
3. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
PTPP membukukan liabilitas, termasuk utang hingga 31 Maret tahun ini senilai Rp43,81 triliun. Angka ini meningkat dari posisi 31 Desember 2022 di Rp42,79 triliun. Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp17,19 triliun.
4. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
ADHI menduduki posisi keempat sebagai emiten konstruksi pelat merah yang mencatat utang jumbo. Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, utang perusahaan, termasuk liabilitas, sebesar Rp30,29 triliun. Adapun utang jangka pendek perusahaan senilai Rp23,37 triliun dan utang jangka panjang mencapai Rp6,91 triliun.
5. PT PLN (Persero)
Hingga akhir 2022 utang BUMN kelistrikan ini mencapai Rp409 triliun. Jumlah tersebut turun 9,1% dari posisi 2020 di angka Rp450 triliun. Perusahaan sukses menurunkan saldo utang sebesar Rp41 triliun setelah sebelumnya membayar utang periode 2020-2022 senilai Rp62,5 triliun.
6. PT Garuda Indonesia Tbk
Sebelum Garuda Indonesia mendapatkan kesepakatan damai atau homologasi dengan kreditur pada Juni 2022 lalu, Tim Pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) mencatat utang emiten transportasi tersebut sebesar Rp142 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas Daftar Piutang Tetap (DPT) lessor, DPT preferen, dan DPT non lessor.
Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, WIKA mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp34,07 triliun. Sedangkan liabilitas jangka panjang senilai Rp21,69 triliun.
3. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)
PTPP membukukan liabilitas, termasuk utang hingga 31 Maret tahun ini senilai Rp43,81 triliun. Angka ini meningkat dari posisi 31 Desember 2022 di Rp42,79 triliun. Utang tersebut merupakan akumulasi dari utang jangka pendek sebesar Rp26,61 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp17,19 triliun.
4. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
ADHI menduduki posisi keempat sebagai emiten konstruksi pelat merah yang mencatat utang jumbo. Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, utang perusahaan, termasuk liabilitas, sebesar Rp30,29 triliun. Adapun utang jangka pendek perusahaan senilai Rp23,37 triliun dan utang jangka panjang mencapai Rp6,91 triliun.
5. PT PLN (Persero)
Hingga akhir 2022 utang BUMN kelistrikan ini mencapai Rp409 triliun. Jumlah tersebut turun 9,1% dari posisi 2020 di angka Rp450 triliun. Perusahaan sukses menurunkan saldo utang sebesar Rp41 triliun setelah sebelumnya membayar utang periode 2020-2022 senilai Rp62,5 triliun.
6. PT Garuda Indonesia Tbk
Sebelum Garuda Indonesia mendapatkan kesepakatan damai atau homologasi dengan kreditur pada Juni 2022 lalu, Tim Pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) mencatat utang emiten transportasi tersebut sebesar Rp142 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas Daftar Piutang Tetap (DPT) lessor, DPT preferen, dan DPT non lessor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda