Sepakati Investasi Rp84 Triliun, Arab Saudi Gandeng Pabrikan Kendaraan Listrik China
Senin, 12 Juni 2023 - 22:45 WIB
JAKARTA - Arab Saudi dan China menyepakati kerja sama investasi senilai USD10 miliar atau Rp150 triliun (kurs Rp15.000). Lebih dari setengah kesepakatan investasi itu, merupakan kemitraan antara China Human Horizons, pabrikan mobil listrik premium, dengan Kementerian Investasi Arab Saudi.
Usaha patungan itu akan melakukan penelitian, pengembangan, manufaktur, dan penjualan otomotif dengan kesepakatan senilai USD5,6 miliar atau Rp84 triliun.
Kesepakatan investasi itu terwujud usai kedua negara melakukan konferensi bisnis antara China dan Arab Saudi selama dua hari di Riyadh. Konferensi yang pertama kali diselenggarakan di Riyadh ini telah memasuki tahun ke-10.
“Perusahaan China sekarang memiliki peluang yang lebih baik untuk membangun infrastruktur, merakit kendaraan listrik, menjalankan proyek energi baru, dan mengembangkan bisnis teknologi di Arab Saudi setelah negara Timur Tengah tersebut memulai strategi Visi 2030-nya,” kata Yan Jinglan, seorang profesor studi asing di Universitas Sains dan Teknologi China Timur di Shanghai, dikutip dari SCMP, Senin (12/6/2023),
“Investasi dan produksi di kerajaan akan menguntungkan beberapa perusahaan China, terutama pabrikan yang menghadapi persaingan sengit di dalam negeri,” tambah Jinglan.
Strategi Visi 2030 Saudi adalah rencana pembangunan yang ditujukan untuk mengurangi ketergantungan negara petro dolar itu pada minyak dan mengubah ekonominya. China telah berjanji untuk mendukung visi Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya, meskipun minyak mendominasi hubungan ekonomi kedua negara saat ini.
Kesepakatan China Human Horizons yang berbasis di Shanghai datang di tengah dorongan oleh Riyadh, yang telah mencari pertumbuhan di sektor teknologi dan energi hijau. Termasuk pengembangan industri manufaktur kendaraan listrik domestik, sebagai bagian dari rencana Saudi Vision 2030.
Pabrikan mobil yang mengembangkan teknologi otonom dan memproduksi kendaraan listrik di bawah merek HiPhi ini, juga berencana memasuki pasar Eropa dalam waktu dekat.
“Model EV premium atau mewah mungkin cocok dengan pasar Saudi,” kata David Zhang, profesor tamu di Huanghe Science and Technology College. “Human Horizons adalah pionir yang tepat untuk menguji pasar dengan model mahalnya sebelum kendaraan listrik China lainnya terjun ke Arab Saudi.”
Pembuat mobil tersebut saat ini merakit dua model kendaraan mewah, dengan versi mobil termurah dengan harga USD80.000 atau Rp1,2 miliar. Lantaran itu, HiPhi tidak masuk dalam daftar 15 kendaraan listrik paling laris di China.
Usaha patungan itu akan melakukan penelitian, pengembangan, manufaktur, dan penjualan otomotif dengan kesepakatan senilai USD5,6 miliar atau Rp84 triliun.
Kesepakatan investasi itu terwujud usai kedua negara melakukan konferensi bisnis antara China dan Arab Saudi selama dua hari di Riyadh. Konferensi yang pertama kali diselenggarakan di Riyadh ini telah memasuki tahun ke-10.
“Perusahaan China sekarang memiliki peluang yang lebih baik untuk membangun infrastruktur, merakit kendaraan listrik, menjalankan proyek energi baru, dan mengembangkan bisnis teknologi di Arab Saudi setelah negara Timur Tengah tersebut memulai strategi Visi 2030-nya,” kata Yan Jinglan, seorang profesor studi asing di Universitas Sains dan Teknologi China Timur di Shanghai, dikutip dari SCMP, Senin (12/6/2023),
“Investasi dan produksi di kerajaan akan menguntungkan beberapa perusahaan China, terutama pabrikan yang menghadapi persaingan sengit di dalam negeri,” tambah Jinglan.
Strategi Visi 2030 Saudi adalah rencana pembangunan yang ditujukan untuk mengurangi ketergantungan negara petro dolar itu pada minyak dan mengubah ekonominya. China telah berjanji untuk mendukung visi Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya, meskipun minyak mendominasi hubungan ekonomi kedua negara saat ini.
Kesepakatan China Human Horizons yang berbasis di Shanghai datang di tengah dorongan oleh Riyadh, yang telah mencari pertumbuhan di sektor teknologi dan energi hijau. Termasuk pengembangan industri manufaktur kendaraan listrik domestik, sebagai bagian dari rencana Saudi Vision 2030.
Pabrikan mobil yang mengembangkan teknologi otonom dan memproduksi kendaraan listrik di bawah merek HiPhi ini, juga berencana memasuki pasar Eropa dalam waktu dekat.
“Model EV premium atau mewah mungkin cocok dengan pasar Saudi,” kata David Zhang, profesor tamu di Huanghe Science and Technology College. “Human Horizons adalah pionir yang tepat untuk menguji pasar dengan model mahalnya sebelum kendaraan listrik China lainnya terjun ke Arab Saudi.”
Pembuat mobil tersebut saat ini merakit dua model kendaraan mewah, dengan versi mobil termurah dengan harga USD80.000 atau Rp1,2 miliar. Lantaran itu, HiPhi tidak masuk dalam daftar 15 kendaraan listrik paling laris di China.
(uka)
tulis komentar anda