Usai Digugat, Binance Teken Kesepakatan dengan Regulator Amerika

Minggu, 18 Juni 2023 - 14:14 WIB
Binance telah meneken perjanjian dengan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS). Foto/Ist
JAKARTA - Bursa pertukaran mata uang kripto terbesar, Binance dan Binance.US telah meneken perjanjian dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat (AS) . Hal ini guna memastikan aset pelanggan tetap berada di dalam negeri hingga gugatan besar yang diajukan regulator belum lama ini diselesaikan.

Dilansir dari Reuters, Minggu (18/6/2023), perjanjian tersebut diungkapkan dalam surat-surat pengadilan yang diajukan pada Jumat malam. Namun, surat ini masih memerlukan persetujuan dari hakim federal yang mengawasi litigasi.

Guna memastikan bahwa aset pelanggan AS tidak berada di luar negeri, perjanjian tersebut hanya mengizinkan karyawan Binance.US mengakses aset-aset ini.

Berdasarkan perjanjian, yang tidak termasuk dalam penyelesaian gugatan SEC, Binance.US akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa tidak ada pejabat Binance Holdings yang memiliki akses ke kunci pribadi untuk berbagai dompet, dompet perangkat keras, atau akses root ke alat Layanan Web Amazon Binance.US.

SEC mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu bahwa perintah bantuan darurat yang dijamin untuk pelanggan Binance.US akan melindungi aset mereka dan memastikan bahwa mereka dapat terus menarik aset tersebut.



Sebagai informasi, SEC menggugat Binance dan CEO Binance, Changpeng Zhao pada Senin (5/6/2023) lantaran diduga mengoperasikan jaringan penipuan (web of deception).

Dalam gugatan tersebut, SEC melayangkan 13 tuduhan, termasuk di antaranya karena Binance diduga menawarkan sekuritas kripto yang tidak terdaftar, seperti token BNB dan BUSD, kepada masyarakat umum.



"Kami menuduh bahwa entitas Zhao dan Binance terlibat dalam jaringan penipuan yang luas, konflik kepentingan, kurangnya pengungkapan, dan penghindaran hukum yang diperhitungkan," ujar Ketua SEC Gary Gensler, dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Selasa (6/6).
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More