Dedolarisasi Rusia-China Dekati Puncaknya, Diplomat Moskow Sebut Mata Uang Barat Beracun

Senin, 11 September 2023 - 11:46 WIB
Dedolarisasi Rusia-China dekati puncaknya. Foto/Investopedia
JAKARTA - Upaya dedolarisasi dalam perdagangan Rusia-China disebut-sebut praktis telah mencapai puncaknya. Penilaian itu disampaikan Georgy Zinoviev, Direktur Departemen Asia Pertama Kementerian Luar Negeri Rusia , pada hari Sabtu kemarin.



Zinoviev mengatakan, porsi dolar AS dalam penyelesaian bersama antara negara-negara tetangga telah merosot secara mendasar selama dua tahun terakhir.



“Pangsa mata uang nasional dalam pembayaran Rusia-China tumbuh dengan kecepatan yang sangat pesat. Pada awal tahun 2022, angkanya berkisar sekitar 25%, sekarang sudah melebihi 80%,” kata Zinoviev, dikutip dari Tasnim, media terkemuka Iran, Senin (11/9/2023).

Dia menambahkan bahwa volume perdagangan pasangan rubel-yuan di Bursa Moskow (MOEX) melampaui volume perdagangan pasangan dolar-rubel sejak lama.

Menurut Zinoviev, bisnis Rusia dan China “dengan cepat beralih dari mata uang Barat yang ‘beracun’, memilih rubel dan yuan sebagai cara pembayaran yang lebih andal dan aman.”



Diplomat tersebut mencatat bahwa Moskow dan Beijing telah mengembangkan alat-alat penting untuk semaksimal mungkin memfasilitasi semua transaksi yang diperlukan. Meskipun ketidakstabilan politik dan ekonomi internasional sangat memengaruhi lembaga-lembaga keuangan dan kemampuan mereka untuk beroperasi secara efisien.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More