Libatkan Belanda, IKN Akan Dibangun Jadi Kota Anti Banjir
Rabu, 11 Oktober 2023 - 16:01 WIB
JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara ( IKN ) mengunjungi Deltares, salah satu lembaga riset terkemuka di dunia dalam bidang pengelolaan air dan lingkungan, yang berlokasi di Den Haag, Belanda . Kunjungan ini bertujuan untuk membahas rencana kolaborasi untuk mewujudkan konsep kota spons (sponge city) di Ibu Kota Nusantara.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN, dengan memadukan konsep perkotaan kota hutan (forest city) dan kota cerdas (smart city).
Konsep kota spons akan diterapkan di IKN untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.
Kota spons akan diwujudkan antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), serta penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.
Penerapan kota spons sudah direncanakan di dalam UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Meski demikian, Otorita IKN bersama stakeholder terkait akan mematangkan konsep kota spons tersebut, salah satunya dengan menggandeng Deltares. Kolaborasi dengan Deltares ini merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN.
"Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/10/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri menjelaskan, konsep kota spons dapat dipahami sebagai water resilience.
"Sama saja konsepnya dengan sponge city, yakni kota yang mampu mengelola air dengan baik, bisa menyimpan, dan mengalirkan ketika dibutuhkan dengan cara yang sudah dihitung sedemikian rupa," sambungnya.
Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A. Nauta merespons positif terhadap rencana adposi kota spons di IKN. Pihaknya siap untuk membuka peluang kerja sama dengan Otorita IKN untuk mengembangkan rencana tersebut.
"Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bilamana dibutuhkan," pungkas Tjitte.
Lihat Juga: Ribuan Pasukan Mati Akibat Wabah, Belanda Kesulitan Perangi Pangeran Diponegoro dan Tentaranya
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN, dengan memadukan konsep perkotaan kota hutan (forest city) dan kota cerdas (smart city).
Konsep kota spons akan diterapkan di IKN untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.
Kota spons akan diwujudkan antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), serta penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.
Penerapan kota spons sudah direncanakan di dalam UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Meski demikian, Otorita IKN bersama stakeholder terkait akan mematangkan konsep kota spons tersebut, salah satunya dengan menggandeng Deltares. Kolaborasi dengan Deltares ini merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN.
"Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/10/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri menjelaskan, konsep kota spons dapat dipahami sebagai water resilience.
"Sama saja konsepnya dengan sponge city, yakni kota yang mampu mengelola air dengan baik, bisa menyimpan, dan mengalirkan ketika dibutuhkan dengan cara yang sudah dihitung sedemikian rupa," sambungnya.
Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A. Nauta merespons positif terhadap rencana adposi kota spons di IKN. Pihaknya siap untuk membuka peluang kerja sama dengan Otorita IKN untuk mengembangkan rencana tersebut.
"Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bilamana dibutuhkan," pungkas Tjitte.
Lihat Juga: Ribuan Pasukan Mati Akibat Wabah, Belanda Kesulitan Perangi Pangeran Diponegoro dan Tentaranya
(uka)
tulis komentar anda