Menteri ESDM Ungkap soal Kebocoran 1,5 Juta Ton LPG Subsidi
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 15:46 WIB
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa konsumsi LPG 12 kg mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019. Padahal menurutnya, konsumsi LPG nonsubsidi itu harus meningkat di tengah kondisi ekonomi yang membaik saat ini.
"Tahun 2019 dulu yang membeli 12 kg LPG nonsubisidi jumlah volumenya 900 ribu ton, sekarang turun menjadi 600 ribu ton. Mestinya kan naik, ekonomi membaik (kok) malah turun," jelasnya ketika ditemui di kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Arifin kemudian mengungkap bahwa ternyata ada 1,5 juta ton LPG subsidi yang keluar dari jalur distribusi.
"Ini kenapa, ada 1,5 juta ton barang yang keluar dari jalur distribusi sampai ke pengecer," imbuhnya.
Arifin memastikan pihaknya bakal membereskan penyaluran LPG subsidi tersebut agar lebih tepat sasaran. Arifin juga mengamini pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa akan mengevaluasi rantai pasok gas melon yang terlalu panjang.
"Jadi pupuk itu 16 juta konstituennya yang nerima kelompok petani, sedangkan yang LPG 60 juta. Di pupuk itu ada 27 ribu penyalur, LPG ada 245 ribu penyalur," tuturnya.
Lebih lanjut, ia pun menekankan bahwa sejatinya barang subsidi tidak boleh diperdagangkan dengan bebas.
"Ternyata ada pengecer, kios, ya itu," tukasnya.
Baca Juga
"Tahun 2019 dulu yang membeli 12 kg LPG nonsubisidi jumlah volumenya 900 ribu ton, sekarang turun menjadi 600 ribu ton. Mestinya kan naik, ekonomi membaik (kok) malah turun," jelasnya ketika ditemui di kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Arifin kemudian mengungkap bahwa ternyata ada 1,5 juta ton LPG subsidi yang keluar dari jalur distribusi.
"Ini kenapa, ada 1,5 juta ton barang yang keluar dari jalur distribusi sampai ke pengecer," imbuhnya.
Arifin memastikan pihaknya bakal membereskan penyaluran LPG subsidi tersebut agar lebih tepat sasaran. Arifin juga mengamini pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa akan mengevaluasi rantai pasok gas melon yang terlalu panjang.
"Jadi pupuk itu 16 juta konstituennya yang nerima kelompok petani, sedangkan yang LPG 60 juta. Di pupuk itu ada 27 ribu penyalur, LPG ada 245 ribu penyalur," tuturnya.
Lebih lanjut, ia pun menekankan bahwa sejatinya barang subsidi tidak boleh diperdagangkan dengan bebas.
"Ternyata ada pengecer, kios, ya itu," tukasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda