Perbandingan Kereta Cepat Merah Putih dengan Whoosh: Beda Kecepatannya Masih Misterius
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 18:40 WIB
“Nah dengan kereta cepat ini seandainya nanti diimplementasikan bisa ditempuh dalam waktu 3 jam 40 menit," kata Agus dikutip dari kanal YouTube LPDP RI.
Untuk mendongkrak kecepatan Kereta Cepat Merah Putih diperlukan biaya dan teknologi yang ada saat ini. Pasalnya, jika kecepatannya sama dengan Whoosh maka harus dilakukan pergantian atau membangun rel baru.
Saat ini pihak Ditjen Perkeretaapian baru melakukan pengembangan kereta api biasa menjadi semi-cepat 180 km/jam. Peningkatan ini dilakukan mengingat sebagian besar perlintasan rel Indonesia, termasuk perlintasan rel Jakarta-Surabaya, masih memiliki lebar 1.067 milimeter.
Lebar rel itu berbeda untuk kereta cepat yang minimal memerlukan perlintasan rel selebar 1.435 milimeter. Alhasil, pengembangan dari kereta biasa menuju kereta cepat 350 km/jam sangatlah tinggi karena infrastruktur saat ini masih belum memadai.
Dari sisi desain, kereta cepat Whoosh sudah bisa dilihat dan diamati. Terinspirasi dari komodo, hewan asli Indonesia, tampang Whoosh sangat berkarakter dengan garis-garis tegas antar-lekukan bodi di mocongnya. Dua lampu di kanan-kiri moncongnya bak mata tajam yang menatap. Kereta Whoosh didominasi warna merah dan putih.
Sementara, sosok Kereta Cepat Merah Putih belum tampak secara fisik. Namun dari Youtube LPDP terungkap prototif kereta itu. Sama dengan Whoosh, si Merah Putih juga didominasi warna merah dan putih, sesuai namanya dan melambangkan bendara nasional. Meski sama-sama punya, Moncong kereta cepat Merah Putih terlihat lebih pendek.
Jumlah gerbong Kereta Cepat Merah Putih juga belum terinformasikan secara pasti. Dalam proptotif hanya terlihat 3 hingga 5 gerbong saja. Begitu pula dengan daya angkutnya. Sementara, Whoosh mampu menarik delapan gerbong dan mengangkut penumpang sebanyak 601 orang.
Untuk memastikan semua informasi detail mengenai Kereta Cepat Merah Putih kita harus menunggu hingga tahun 2026.
Untuk mendongkrak kecepatan Kereta Cepat Merah Putih diperlukan biaya dan teknologi yang ada saat ini. Pasalnya, jika kecepatannya sama dengan Whoosh maka harus dilakukan pergantian atau membangun rel baru.
Saat ini pihak Ditjen Perkeretaapian baru melakukan pengembangan kereta api biasa menjadi semi-cepat 180 km/jam. Peningkatan ini dilakukan mengingat sebagian besar perlintasan rel Indonesia, termasuk perlintasan rel Jakarta-Surabaya, masih memiliki lebar 1.067 milimeter.
Lebar rel itu berbeda untuk kereta cepat yang minimal memerlukan perlintasan rel selebar 1.435 milimeter. Alhasil, pengembangan dari kereta biasa menuju kereta cepat 350 km/jam sangatlah tinggi karena infrastruktur saat ini masih belum memadai.
Dari sisi desain, kereta cepat Whoosh sudah bisa dilihat dan diamati. Terinspirasi dari komodo, hewan asli Indonesia, tampang Whoosh sangat berkarakter dengan garis-garis tegas antar-lekukan bodi di mocongnya. Dua lampu di kanan-kiri moncongnya bak mata tajam yang menatap. Kereta Whoosh didominasi warna merah dan putih.
Sementara, sosok Kereta Cepat Merah Putih belum tampak secara fisik. Namun dari Youtube LPDP terungkap prototif kereta itu. Sama dengan Whoosh, si Merah Putih juga didominasi warna merah dan putih, sesuai namanya dan melambangkan bendara nasional. Meski sama-sama punya, Moncong kereta cepat Merah Putih terlihat lebih pendek.
Jumlah gerbong Kereta Cepat Merah Putih juga belum terinformasikan secara pasti. Dalam proptotif hanya terlihat 3 hingga 5 gerbong saja. Begitu pula dengan daya angkutnya. Sementara, Whoosh mampu menarik delapan gerbong dan mengangkut penumpang sebanyak 601 orang.
Untuk memastikan semua informasi detail mengenai Kereta Cepat Merah Putih kita harus menunggu hingga tahun 2026.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda