PHRI Pede Momen Libur Nataru Bikin Okupansi Hotel Tahun Ini Meningkat
Jum'at, 08 Desember 2023 - 14:12 WIB
JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) optimistis okupansi perhotelan tahun 2023 akan melebihi okupansi yang terjadi pada 2019 sebelum pandemi. Per September 2023 okupansi hotel di Indonesia sudah mencapai 50%, sedangkan okupansi pada 2019 sekitar 54 persenan.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengatakan, jika melihat angka yang sudah ada tersebut, ditambah dengan adanya momen libur Nataru tahun ini, maka okupansi itu akan dapat melampaui jumlah 2019.
Menurutnya, momen libur Nataru tahun ini akan lebih banyak masyarakat yang melakukan pergerakan lantaran sudah tidak adanya pembatasan pergerakan.
"Kalo kita bicara terkait okupansi rate di tahun 2019 kita hanya tinggal sedikit, yakni minus 4 persenan. Jadi masih ada optimisme masih ditutup melebihi 2019," katanya dalam Market Review IDXChannel, Jumat (8/12/2023).
Meski begitu, Yusran menjelaskan bahwa dalam kondisi ini, terdapat tantangan berupa tidak meratanya okupansi hotel di Indonesia. Okupansi yang bagus hanya terjadi di wilayah yang mudah dijangkau oleh transportasi publik, sementara untuk wilayah yang sulit untuk dijangkau transportasi masih kurang bagus.
"Kalo kita bicara prespektif hotel di daerah yang jauh dari sumber pergerakan itu adalah transportasi udara. Jadi maksudnya khusus di Pulau Jawa optimistis, karena memang tantangan dari pergerakan ini transportasi," katanya.
Oleh karena Yusran berharap harga tiket pesawat terbang pada momen Nataru kali ini tidak terlalu mahal sehingga sejumlah destinasi wisata dan hotel di berbagai wilayah di Indonesia dapat terjangkau oleh masyarakat.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengatakan, jika melihat angka yang sudah ada tersebut, ditambah dengan adanya momen libur Nataru tahun ini, maka okupansi itu akan dapat melampaui jumlah 2019.
Menurutnya, momen libur Nataru tahun ini akan lebih banyak masyarakat yang melakukan pergerakan lantaran sudah tidak adanya pembatasan pergerakan.
"Kalo kita bicara terkait okupansi rate di tahun 2019 kita hanya tinggal sedikit, yakni minus 4 persenan. Jadi masih ada optimisme masih ditutup melebihi 2019," katanya dalam Market Review IDXChannel, Jumat (8/12/2023).
Meski begitu, Yusran menjelaskan bahwa dalam kondisi ini, terdapat tantangan berupa tidak meratanya okupansi hotel di Indonesia. Okupansi yang bagus hanya terjadi di wilayah yang mudah dijangkau oleh transportasi publik, sementara untuk wilayah yang sulit untuk dijangkau transportasi masih kurang bagus.
"Kalo kita bicara prespektif hotel di daerah yang jauh dari sumber pergerakan itu adalah transportasi udara. Jadi maksudnya khusus di Pulau Jawa optimistis, karena memang tantangan dari pergerakan ini transportasi," katanya.
Oleh karena Yusran berharap harga tiket pesawat terbang pada momen Nataru kali ini tidak terlalu mahal sehingga sejumlah destinasi wisata dan hotel di berbagai wilayah di Indonesia dapat terjangkau oleh masyarakat.
(uka)
tulis komentar anda