Menteri Edhy Prabowo: Saya Enggak Mau Mengiklankan Diri Saya
Selasa, 11 Agustus 2020 - 21:11 WIB
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan, dirinya tidak ingin menjadi menteri populer dengan kebijakan-kebijakan yang ditelurkan. Sebab, tugasnya hanya menjalankan perintah Presiden untuk memperjuangkan nasib nelayan dan pembudidaya ikan.
"Saya ini bukan Menteri Kelautan dan Periklanan. Saya enggak mau mengiklankan diri saya. Saya mau nelayan tersenyum, itu perintah Presiden," ujar Edy di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Edhy mengatakan, Kabupaten Pandeglang memiliki potensi yang cukup besar di sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya. Pandeglang memiliki panjang pantai seluas 373 kilometer dan 3.500 hektare lahan perikanan budidaya yang belum tergarap secara maksimal.
(Baca Juga: Budidaya Udang Dulu Butuh 21 Izin, Menteri Edhy: Sekarang 1 Pintu di BKPM )
Adapun, masyarakat setempat bisa memanfaatkan semua potensi itu. Seperti yang telah dilakukan oleh PT UKSMA dan 30 pelaku usaha budidaya udang lain di Pandeglang. Termasuk masyarakat umum ikut ambil bagian di bisnis tambak udang ini.
"Jika satu hektare dibagi empat saja, 2.500 meter persegi bisa menghasilkan 10 ton. Kalau harga udang Rp60 ribu saja sudah Rp600 juta. Dipotong setengahnya untuk ongkos produksi. Untungnya Rp300 juta," jelasnya.
Menteri Edhy juga menjamin kemudahan perizinan untuk pembudidaya dengan hanya melakukan pengurusan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Jadi enggak ada aturan yang memberatkan. Kapolri sudah kirim telegram ke Kapolda agar nelayan dan pembudidaya tidak dikriminalisasi. Saya pasang badan untuk Anda (nelayan dan pembudidaya)," ujarnya.
(Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Genetik Ikan Indonesia, Menteri Edhy: Ini Bukan Pencitraan )
Sementara itu pemilik tambak PT UKSMA, Haji Buntara mengucapkan terima kasih kepada Menteri Edhy yang telah banyak melakukan gebrakan di sektor perikanan budidaya, khususnya udang. Yang paling dirasakan pelaku usaha budidaya, kata Buntara, adalah penyederhanakan perizinan yang tadinya berbelit-belit.
"Ini seperti gunung es yang mencair. Pak Edhy Prabowo terima kasih banyak. Semoga menjadi amal bapak telah mendobrak izin-izin yang susah selama ini," kata Buntara.
"Saya ini bukan Menteri Kelautan dan Periklanan. Saya enggak mau mengiklankan diri saya. Saya mau nelayan tersenyum, itu perintah Presiden," ujar Edy di Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Edhy mengatakan, Kabupaten Pandeglang memiliki potensi yang cukup besar di sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya. Pandeglang memiliki panjang pantai seluas 373 kilometer dan 3.500 hektare lahan perikanan budidaya yang belum tergarap secara maksimal.
(Baca Juga: Budidaya Udang Dulu Butuh 21 Izin, Menteri Edhy: Sekarang 1 Pintu di BKPM )
Adapun, masyarakat setempat bisa memanfaatkan semua potensi itu. Seperti yang telah dilakukan oleh PT UKSMA dan 30 pelaku usaha budidaya udang lain di Pandeglang. Termasuk masyarakat umum ikut ambil bagian di bisnis tambak udang ini.
"Jika satu hektare dibagi empat saja, 2.500 meter persegi bisa menghasilkan 10 ton. Kalau harga udang Rp60 ribu saja sudah Rp600 juta. Dipotong setengahnya untuk ongkos produksi. Untungnya Rp300 juta," jelasnya.
Menteri Edhy juga menjamin kemudahan perizinan untuk pembudidaya dengan hanya melakukan pengurusan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Jadi enggak ada aturan yang memberatkan. Kapolri sudah kirim telegram ke Kapolda agar nelayan dan pembudidaya tidak dikriminalisasi. Saya pasang badan untuk Anda (nelayan dan pembudidaya)," ujarnya.
(Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Genetik Ikan Indonesia, Menteri Edhy: Ini Bukan Pencitraan )
Sementara itu pemilik tambak PT UKSMA, Haji Buntara mengucapkan terima kasih kepada Menteri Edhy yang telah banyak melakukan gebrakan di sektor perikanan budidaya, khususnya udang. Yang paling dirasakan pelaku usaha budidaya, kata Buntara, adalah penyederhanakan perizinan yang tadinya berbelit-belit.
"Ini seperti gunung es yang mencair. Pak Edhy Prabowo terima kasih banyak. Semoga menjadi amal bapak telah mendobrak izin-izin yang susah selama ini," kata Buntara.
(akr)
tulis komentar anda