Rupiah dan IHSG Ambruk Berjamaah, Airlangga Klaim Masih Aman
Selasa, 16 April 2024 - 14:28 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melihat pergerakan indeks harga saham melemah dan nilai tukar rupiah (kurs) rupiah hari ini mencapai Rp16.200 per USD relatif masih aman dibandingkan negara peer countries.
Menurut Airlangga rupiah masih lebih baik karena fundamental Indonesia yang relatif kuat meskipun ada sentimen dari global seperti perang Israel dan Iran. Sementara pelemahan IHSG juga masih lebih baik dibandingkan peer countries.
"Tentu kita perlu melakukan beberapa kebijakan, antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan harga logistik dan minyak," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Airlangga melanjutkan, dari sektor riil, dampak depresiasi nilai tukar dan kenaikan indeks dolar menjadi salah satu yang dilihat dan tentu sangat berpengaruh terhadap impor dan efek eksportir mendapatkan devisa lebih banyak.
"Tentu plus minus harus diperhatikan. Pemerintah terus melihat reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan juga memperkuat daya saing dan juga menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Kepastian-kepastian ini harus dijaga," jelasnya.
Airlangga juga berpesan akan mempersiapkan berbagai skenario yang sudah dibahas tentunya menjaga agar defisit berada di rentang yang diperbolehkan Undang-undang (UU).
Menurut Airlangga rupiah masih lebih baik karena fundamental Indonesia yang relatif kuat meskipun ada sentimen dari global seperti perang Israel dan Iran. Sementara pelemahan IHSG juga masih lebih baik dibandingkan peer countries.
"Tentu kita perlu melakukan beberapa kebijakan, antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan harga logistik dan minyak," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Airlangga melanjutkan, dari sektor riil, dampak depresiasi nilai tukar dan kenaikan indeks dolar menjadi salah satu yang dilihat dan tentu sangat berpengaruh terhadap impor dan efek eksportir mendapatkan devisa lebih banyak.
"Tentu plus minus harus diperhatikan. Pemerintah terus melihat reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan juga memperkuat daya saing dan juga menarik investasi jangka panjang ke Indonesia. Kepastian-kepastian ini harus dijaga," jelasnya.
Airlangga juga berpesan akan mempersiapkan berbagai skenario yang sudah dibahas tentunya menjaga agar defisit berada di rentang yang diperbolehkan Undang-undang (UU).
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda