Rubel Kokoh di Tengah Sanksi Barat, Melompat ke Level Tertinggi Lawan Dolar AS
Rabu, 29 Mei 2024 - 06:58 WIB
JAKARTA - Mata uang Rubel Rusia terus menguat terhadap mata uang utama pada awal pekan kemarin, untuk melompat ke level tertinggi terhadap dolar sejak akhir Januari. Hal ini berdasarkan data perdagangan dari Bursa Moskow (MOEX).
Tercatat Rubel mencapai 88,4 terhadap dolar AS , dimana level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 30 Januari. Mata uang Rusia juga menguat terhadap mata uang Eropa, yang diperdagangkan sekitar 96 terhadap euro, juga menyentuh level tertinggi lima bulan.
Analis mencatat bahwa mata uang Rusia telah menguat selama seminggu terakhir di tengah penjualan pendapatan mata uang asing yang lebih tinggi oleh eksportir menjelang pembayaran dividen berdenominasi rubel minggu ini, dan pembayaran pajak.
Sentimen positif terhadap Rubel didukung oleh ekspektasi bahwa Bank Sentral akan mempertahankan kebijakan moneter ketatnya, dan dapat memperkenalkan kenaikan suku bunga lain tahun ini. Regulator telah mempertahankan suku bunga utama pada 16% sejak Desember untuk menahan inflasi, yang hampir dua kali lipat dari target.
Wakil kepala bank sentral, Aleksey Zabotkin mengatakan, pekan lalu bahwa regulator dapat memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan di bulan Juni.
Tercatat Rubel mencapai 88,4 terhadap dolar AS , dimana level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 30 Januari. Mata uang Rusia juga menguat terhadap mata uang Eropa, yang diperdagangkan sekitar 96 terhadap euro, juga menyentuh level tertinggi lima bulan.
Analis mencatat bahwa mata uang Rusia telah menguat selama seminggu terakhir di tengah penjualan pendapatan mata uang asing yang lebih tinggi oleh eksportir menjelang pembayaran dividen berdenominasi rubel minggu ini, dan pembayaran pajak.
Sentimen positif terhadap Rubel didukung oleh ekspektasi bahwa Bank Sentral akan mempertahankan kebijakan moneter ketatnya, dan dapat memperkenalkan kenaikan suku bunga lain tahun ini. Regulator telah mempertahankan suku bunga utama pada 16% sejak Desember untuk menahan inflasi, yang hampir dua kali lipat dari target.
Wakil kepala bank sentral, Aleksey Zabotkin mengatakan, pekan lalu bahwa regulator dapat memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan di bulan Juni.
(akr)
tulis komentar anda