KUR BRI dan Program Pameran Bawa Produsen Keripik Kulit Ikan Rafins Snack Mendunia
Kamis, 06 Juni 2024 - 10:33 WIB
LAMPUNG - Konsistensi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam mendukung permodalan dan pendampingan usaha kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus berjalan. Salah satunya, produsen kue dari Pringsewu, Lampung.
Ravie Cahya Ansor, pemilik usaha Keripik Kulit Ikan Rafins Snack menceritakan bagaimana pembiayaan serta pendampingan usaha yang diberikan BRI dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM.
Pada 2018, lelaki muda yang bermukim di Pringsewu, Lampung, tersebut mengamati camilan fish skin atau keripik kulit ikan buatan Singapura sangat laris. Banyak disukai, meski pun harganya tidak murah untuk ukuran dompet masyarakat Indonesia.
Ravie lantas membuatkan versi lokal, dengan bahan kulit ikan yang dibeli dari Tanjung Bintan, Lampung. Bumbu tambahan juga buatan lokal, sedangkan seasoning dibeli dari Banten. Hasilnya dikemas dengan label “Rafins Snack”.
“Kami pasarkan Rp23.000 untuk kemasan 70 gr,” ujar lelaki berusia 25 tahun yang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) serta sektor Research and Development (R&D) Rafins Snack.
Menyimak kondisi permodalan serta melakukan serangkaian riset, Ravie Cahya Ansor mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Ada pun peruntukan nominal kredit yang dikucurkan KUR tersebut dibaginya ke berbagai pos dalam manajemen bisnisnya, seperti biaya perizinan, marketing, sampai pengadaan fasilitas pembuatan produk.
“Angka tertinggi justru di sektor perizinan, antara lain seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kami mengejar pengesahan ini, karena penting untuk menunjukkan kualitas produk. Selanjutnya, untuk produksi, kebutuhan biaya lebih fleksibel,” tutur Ravie.
Dari produk utama andalan fish skin, Rafins Snack pun melebarkan sayap ke berbagai produk, yaitu Banana Choco, Banana Cheese, Taro Talas, Potato, Cassava Singkong, sampai Kripik Nangka. Di antara produk yang bercitarasa gurih, salted egg sebagai seasoning andalan Rafins Snack disertakan.
Ravie Cahya Ansor, pemilik usaha Keripik Kulit Ikan Rafins Snack menceritakan bagaimana pembiayaan serta pendampingan usaha yang diberikan BRI dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM.
Pada 2018, lelaki muda yang bermukim di Pringsewu, Lampung, tersebut mengamati camilan fish skin atau keripik kulit ikan buatan Singapura sangat laris. Banyak disukai, meski pun harganya tidak murah untuk ukuran dompet masyarakat Indonesia.
Ravie lantas membuatkan versi lokal, dengan bahan kulit ikan yang dibeli dari Tanjung Bintan, Lampung. Bumbu tambahan juga buatan lokal, sedangkan seasoning dibeli dari Banten. Hasilnya dikemas dengan label “Rafins Snack”.
“Kami pasarkan Rp23.000 untuk kemasan 70 gr,” ujar lelaki berusia 25 tahun yang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) serta sektor Research and Development (R&D) Rafins Snack.
Menyimak kondisi permodalan serta melakukan serangkaian riset, Ravie Cahya Ansor mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Ada pun peruntukan nominal kredit yang dikucurkan KUR tersebut dibaginya ke berbagai pos dalam manajemen bisnisnya, seperti biaya perizinan, marketing, sampai pengadaan fasilitas pembuatan produk.
“Angka tertinggi justru di sektor perizinan, antara lain seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kami mengejar pengesahan ini, karena penting untuk menunjukkan kualitas produk. Selanjutnya, untuk produksi, kebutuhan biaya lebih fleksibel,” tutur Ravie.
Dari produk utama andalan fish skin, Rafins Snack pun melebarkan sayap ke berbagai produk, yaitu Banana Choco, Banana Cheese, Taro Talas, Potato, Cassava Singkong, sampai Kripik Nangka. Di antara produk yang bercitarasa gurih, salted egg sebagai seasoning andalan Rafins Snack disertakan.
tulis komentar anda