Laba Pertamina Meningkat 17% Jadi Rp72 Triliun di 2023
Rabu, 12 Juni 2024 - 15:29 WIB
Laba bersih PT Pertamina (Persero) mengalami peningkatan di 2023. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melaporkan laba bersih total setelah pajak sebesar USD4,44 miliar atau setara Rp72 triliun pada 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan 17% dibandingkan capaian USD3,81 miliar di 2022.
"Kita tetap berhasil meningkatkan profit perusahaan sebesar 17% ekuivalen Rp62 triliun untuk entitas induk, kalau total sebesar Rp72 triliun," ujar Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Rabu (12/6/2024).
Dia mengatakan kinerja Pertamina sepanjang 2023 dipengaruhi oleh kondisi parameter global yang tidak menentu seperti melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dan penurunan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).
Namun, Pertamina tetap bisa meningkatkan kinerja operasional Salah satunya produksi minyak dan gas (migas) meningkat 8% menjadi 1,044 juta barel setara minyak per hari. Hal itu menunjukkan bagaimana upaya perseroan untuk meningkatkan kinerja operasional di tengah melemahnya berbagai parameter tersebut.
"Jadi Pertamina tetap tumbuh dan meraih kinerja positif di tengah situasi global yang serba tidak pasti dan di tengah turunnya parameter ICP, namun profit tetap meningkat," jelasnya.
"Kita tetap berhasil meningkatkan profit perusahaan sebesar 17% ekuivalen Rp62 triliun untuk entitas induk, kalau total sebesar Rp72 triliun," ujar Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Rabu (12/6/2024).
Dia mengatakan kinerja Pertamina sepanjang 2023 dipengaruhi oleh kondisi parameter global yang tidak menentu seperti melemahnya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dan penurunan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).
Namun, Pertamina tetap bisa meningkatkan kinerja operasional Salah satunya produksi minyak dan gas (migas) meningkat 8% menjadi 1,044 juta barel setara minyak per hari. Hal itu menunjukkan bagaimana upaya perseroan untuk meningkatkan kinerja operasional di tengah melemahnya berbagai parameter tersebut.
"Jadi Pertamina tetap tumbuh dan meraih kinerja positif di tengah situasi global yang serba tidak pasti dan di tengah turunnya parameter ICP, namun profit tetap meningkat," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda