Trik Menteri Basuki Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Agustus 2020 - 07:19 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan bahwa sektor perumahan harus memiliki peranan besar dalam mendukung mitigasi dampak ekonomi dari pandemi. Efek berganda (multiplier effect) yang dihasilkan dari pembangunan infrastruktur perumahan diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor lain, sehingga memberikan daya ungkit untuk percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) .

“Sektor properti dapat menjadi salah satu leading sector, karena memiliki multiplier effect yang besar dalam menggerakan lebih dari 140 industri ikutan, seperti material bahan bangunan, genteng, dan semen, sehingga akan mempengaruhi produktivitas masyarakat kita," kata Menteri Basuki di Jakarta, Kamis (27/8/2020). ( Baca juga:Miliki Infrastruktur Produksi Terbesar dan Masif, MNCN Melesat di Semester II/2020 )

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan beberapa strategi telah dilaksanakan Kementerian PUPR dalam mendukung PEN di antaranya percepatan penyaluran Program Padat Karya Tunai (PKT) dengan target 100% pada September 2020.



“Kementerian PUPR sangat mendorong agar masyarakat dapat tinggal di rumah yang layak, salah satunya melalui program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS). Saat ini progres BSPS sudah mencapai 64,23% dan ditargetkan selesai 100% pada September mendatang,” ujar Khalawi.

Pada Tahun Anggaran 2020 Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran untuk BSPS senilai Rp4,7 triliun dari total anggaran PKT sebesar Rp11,3 triliun. Anggaran ini digunakan untuk membedah 220.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 579 lokasi. Program BSPS ini diperkirakan dapat menyerap sebanyak 244.170 orang tenaga kerja. ( Baca juga:Cegah Karhutla, Kementerian LHK Optimalkan TMC hingga Tahun Depan )

Penyelesaian Program Sejuta Rumah tahun 2020 juga terus didorong dengan capaian hingga 24 Agustus 2020 sebanyak 264.457 unit rumah. Jumlah tersebut terdiri dari 212.743 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 51.714 unit rumah non-MBR.

“Selama pandemi memang ada stagnan di angka 200 ribu, tetapi kami tetap optimistis dan berusaha agar capaian pembangunan Program Sejuta Rumah meningkat sekurangnya 75% dari target, mengingat proses pembangunan rumah di lapangan terus berjalan,” tutur Khalawi.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Eko D. Heripoerwanto menambahkan pemulihan ekonomi di bidang perumahan juga dilaksanakan melalui percepatan penyaluran program pembiayaan rumah bersubsidi seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), hingga Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Terhitung hingga Rabu (19/8/2020), dana pembiayaan FLPP tahun 2020 yang telah disalurkan sebanyak 84.080 unit senilai Rp8,54 triliun. Sehingga total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010-2020 sebanyak 739.682 unit senilai Rp 52,91 triliun.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More