Dekarbonisasi Penerbangan, Pertamina Patra Niaga Terus Perluas Distribusi SAF
Kamis, 19 September 2024 - 14:34 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui perluasan distribusi Sustainable Aviation Fuel ( SAF ). Pada perhelatan Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pertamina Patra Niaga menyalurkan SAF kepada maskapai Citilink.
Perluasan distribusibioavturPertamina ini merupakan bagian dari komitmen bersama terhadap peta jalan SAF yang ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarives). Distribusi SAF ini merupakankomitmen Pertamina Patra Niaga dalam menyediakan solusi bahan bakar berkelanjutan untuk industri penerbangan, yang sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon dan mencapai target dekarbonisasi.
"Momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional. Saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet," papar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Kamis (19/9/2024).
Riva menegaskan, langkah baru menuju penerbangan berkelanjutan ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. Pertamina SAF merupakan campuran dari bahan baku terbarukan, yaitu Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Sebagai informasi, Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan, memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Rai menyatakan bahwa kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga merupakan langkah strategis bagi maskapai tersebut dalam mendukung pengurangan emisi karbon, khususnya di sektor penerbangan.
"Komitmen kami untuk mengurangi emisi karbon didukung sepenuhnya oleh Pertamina Patra Niaga. Kami berharap, di masa mendatang Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan penggunaan SAF, guna mendorong keberlanjutan industri penerbangan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global," ujar Dewa Rai.
Dewa Rai menjelaskan, pada tahap awal kerja sama ini, Citilink telah berhasil melakukan uplifting SAF sebesar 30 kiloliter (KL) untuk empat hari kegiatan selama penyelenggaraan Bali International Airshow 2024. Menurut dia, pencapaian ini menjadi langkah awal yang menunjukkan potensi besar SAF sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan industri penerbangan.
Perluasan distribusibioavturPertamina ini merupakan bagian dari komitmen bersama terhadap peta jalan SAF yang ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarives). Distribusi SAF ini merupakankomitmen Pertamina Patra Niaga dalam menyediakan solusi bahan bakar berkelanjutan untuk industri penerbangan, yang sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon dan mencapai target dekarbonisasi.
Baca Juga
"Momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional. Saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet," papar Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Kamis (19/9/2024).
Riva menegaskan, langkah baru menuju penerbangan berkelanjutan ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. Pertamina SAF merupakan campuran dari bahan baku terbarukan, yaitu Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Sebagai informasi, Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan, memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Citilink Indonesia Dewa Rai menyatakan bahwa kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga merupakan langkah strategis bagi maskapai tersebut dalam mendukung pengurangan emisi karbon, khususnya di sektor penerbangan.
"Komitmen kami untuk mengurangi emisi karbon didukung sepenuhnya oleh Pertamina Patra Niaga. Kami berharap, di masa mendatang Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan penggunaan SAF, guna mendorong keberlanjutan industri penerbangan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global," ujar Dewa Rai.
Dewa Rai menjelaskan, pada tahap awal kerja sama ini, Citilink telah berhasil melakukan uplifting SAF sebesar 30 kiloliter (KL) untuk empat hari kegiatan selama penyelenggaraan Bali International Airshow 2024. Menurut dia, pencapaian ini menjadi langkah awal yang menunjukkan potensi besar SAF sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan industri penerbangan.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda