Social Entrepreneurs Asal Indonesia Terpilih Maju di Program YSE

Jum'at, 11 September 2020 - 22:17 WIB
"Di masa tantangan ekonomi, iklim, dan tantangan kesehatan global, hal-hal tersebut bahkan menjadi lebih penting bagi kita untuk mempercepat laju inovasi sosial," sambungnya.

Para peserta diberi dukungan oleh Workshop dan tengah menantikan perjalanan YSE mereka. "Ini merupakan pengalaman yang membuka mata dan kami sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari program YSE. Sangat menyenangkan untuk saling terhubung dengan individu yang sepemikiran dari seluruh dunia yang sama-sama ingin mengukir perjalanan menuju perubahan sosial," ungkap Co-Founder Heirloom, Rahul Milan Paleja dari Singapura.

Lebih lanjut Rahul mengaku, menantikan untuk dapat bekerja dengan mentor dalam beberapa bulan mendatang untuk mempelajari bagaimana dapat membawa ide wirausaha sosial ke tingkat berikutnya

Febi Agil Ifdillah, Chief Executive Officer Neurafarm dari Indonesia membagikan pengalamannya, "Di tengah pembatasan perjalanan, kami menghargai kesempatan untuk tetap dapat terhubung dengan para wirausahawan sosial dan pemimpin pasar dari negara lain,".

"Sesi berbagi pengetahuan dan bertukar pikiran ini mengajarkan kami pentingnya memiliki perspektif global dalam mengelola bisnis sosial. Hal ini membuka pintu bagi kami untuk membangun jaringan internasional dan menciptakan peluang untuk dampak sosial yang lebih besar. Dan kami tidak sabar untuk rencana beberapa bulan yang akan datang," jelas Febi.

Qiqi Wei, Co-Founder CYOT (China Youth of Tomorrow) dari Tiongkok, mengatakan, "Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Hanya dalam kurun waktu dua bulan saja, kami merasa sudah banyak belajar dari para pembicara dan sesama peserta YSE. Bahkan selain keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari Workshop YSE, kami juga bisa menjadi bagian dari jaringan global wirausaha sosial muda. Semua tim benar-benar menginspirasi dengan upaya mereka untuk membuat perubahan dan kami merasa terhormat bisa terpilih ke tahap selanjutnya."

Sementara Bhavya Singh, Founder Built Empathy dari India, mengatakan, "Melalui program YSE, kami dipertemukan dengan lanskap perusahaan sosial di luar India. Kami diperkenalkan dengan para pemain pasar dari Singapura dan di seluruh dunia dan memperoleh wawasan berharga dalam mengelola perusahaan sosial. Hal ini merupakan perjalanan yang dapat memperkaya ilmu untuk sebuah tim, dan kami berharap dapat mencapai hal-hal hebat dalam beberapa bulan mendatang saat kami bekerja dengan mentor kami."

Sejak 2010, program YSE memberikan kesempatan untuk kaum muda dari berbagai belahan bumi untuk mengubah dunia. Mereka mempelajari keterampilan baru yang memberdayakan mereka dalam membentuk dan memperkuat model bisnisnya, dan di saat bersamaan, dapat membangun jaringan profesional untuk potensi kolaborasi dan pertumbuhan berkelanjutan.

Program khusus dari SIF ini telah membina lebih dari 1.200 alumni di 39 negara, dan memiliki jaringan 525 perusahaan sosial di Singapura dan sekitarnya. Berdasarkan studi dampak yang dilakukan pada tahun ke-10, 75 persen wirausaha sosial telah tumbuh dari tahap permulaan ke tahap rintisan (start-up) dan seterusnya, setelah bergabung dengan program YSE, dengan 70 persen alumni YSE yang terpilih masih aktif dalam menciptakan dampak sosial yang positif dan 86 persen dari tim yang didanai masih beroperasi.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More