Tahun Depan, Wisatawan Nusantara Masih Jadi Tumpuan

Sabtu, 28 November 2020 - 10:13 WIB
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menutup Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/11/2020). Foto/Dok Kemenparekraf
NUSA DUA - Sektor pariwisata Indonesia pada tahun depan diperkirakan masih akan mengandalkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Pasalnya, menurut proyeksi Badan Pariwisata Dunia (UNWTO), pemulihan pariwisata internasional baru akan terjadi di kuartal III/2021.

Kendati demikian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menyiapkan destinasi-destinasi pariwisata sesuai standar protokol kesehatan global sehingga pada waktunya nanti siap menerima kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengajak seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk tetap optimistis dan mengoptimalkan potensi wisatawan di domestik pada tahun depan.



"Kita harus terus optimis namun pada saat yang bersamaan kita harus juga realistis. Menghadapi tahun 2021 kita harus bisa mengambil peluang di dalam negeri," ujarnya saat menutup Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 di Hotel Westin, Nusa Dua, Jumat (27/11/2020).

( )

Dengan populasi yang besar, kata Angela, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yakni pasar domestik yang juga menjadi peluang besar bagi sektor pariwisata. Pada 2019 tercatat pergerakan wisnus sebanyak 282,90 juta perjalanan dengan pengeluaran Rp307,35 triliun. Adapun untuk wisman sebanyak 16,11 juta kunjungan dan menyumbang devisa Rp280 triliun.

"Ada potensi wisnus yang besar yang kita bisa garap. Secara jumlah besar tapi memang secara revenue masih beda tipis dengan wisman. Artinya, kalau kita mau mendorong domestic market maka harus mendorong juga penguatan daya beli masyarakat, sehingga pengeluaran per wisnus untuk pariwisata dapat lebih dimaksimalkan," tutur wakil menteri termuda Kabinet Indonesia Maju itu.

Di sisi lain, Angela menuturkan, wisatawan Indonesia yang ke luar negeri (outbound) pada tahun 2018 tercatat sebesar 9,5 juta orang dengan pengeluaran USD1.090 per keberangkatan per pax atau totalnya sekitar Rp150 triliun.

"Ini juga merupakan potensi market yang bisa kita maksimalkan dalam strategi pengembangan wisnus jangka pendek," tandas alumnus Universitas Teknologi Sydney itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More