Duet Luhut-Erick Sukses Yakinkan Jepang Ikut dalam SWF Indonesia
Kamis, 03 Desember 2020 - 21:48 WIB
TOKYO - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan hari ini bertemu Penasehat Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo.
Pada kesempatan tersebut, Luhut yang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI Heri Akhmadi, meminta dukungan atas pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau dikenal sebagai Nusantara Investment Authority (NIA).
Izumi Hiroto yang didampingi oleh Gubernur Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi, dan Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, menyatakan bahwa Pemerintah Jepang melalui JBIC berjanji untuk ikut partisipasi dalam SWF Indonesia.
“Tujuan saya dan Menteri Erick ke Tokyo adalah untuk mengundang Jepang tingkatkan investasi melalui lembaga SWF yang akan dibentuk berdasarkan amanat UU Omnibus," kata Luhut, dikutip dari keterangan tertulis KBRI Tokyo, Kamis (3/12/2020).
(
)
Luhut juga mengungkapkan bahwa NIA akan memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menanamkan investasi dalam bentuk ekuitas atau aset dengan pengelolaan yang transparan dan profesional.
Erick Thohir menambahkan, SWF diharapkan dapat menjadi mitra bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang atraktif dan prioritas di Indonesia, antara lain jalan tol, bandara dan pelabuhan. "Kita ingin aset-aset yang dimiliki BUMN dapat dioptimalisasikan nilainya," ucapnya.
(
)
Sementara itu, Heri Akhmadi mengungkapkan, Jepang secara umum mendukung pembentukan SWF Indonesia. "Beberapa kalangan bisnis Jepang pun telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan health tourism di Bali, manajemen operator pelabuhan serta tingkatkan investasi di Kawasan Industri Batang," paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Luhut yang didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Duta Besar RI Heri Akhmadi, meminta dukungan atas pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau dikenal sebagai Nusantara Investment Authority (NIA).
Izumi Hiroto yang didampingi oleh Gubernur Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Maeda Tadashi, dan Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, menyatakan bahwa Pemerintah Jepang melalui JBIC berjanji untuk ikut partisipasi dalam SWF Indonesia.
“Tujuan saya dan Menteri Erick ke Tokyo adalah untuk mengundang Jepang tingkatkan investasi melalui lembaga SWF yang akan dibentuk berdasarkan amanat UU Omnibus," kata Luhut, dikutip dari keterangan tertulis KBRI Tokyo, Kamis (3/12/2020).
(
Baca Juga
Luhut juga mengungkapkan bahwa NIA akan memberikan fleksibilitas bagi investor untuk menanamkan investasi dalam bentuk ekuitas atau aset dengan pengelolaan yang transparan dan profesional.
Erick Thohir menambahkan, SWF diharapkan dapat menjadi mitra bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor-sektor yang atraktif dan prioritas di Indonesia, antara lain jalan tol, bandara dan pelabuhan. "Kita ingin aset-aset yang dimiliki BUMN dapat dioptimalisasikan nilainya," ucapnya.
(
Baca Juga
Sementara itu, Heri Akhmadi mengungkapkan, Jepang secara umum mendukung pembentukan SWF Indonesia. "Beberapa kalangan bisnis Jepang pun telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan health tourism di Bali, manajemen operator pelabuhan serta tingkatkan investasi di Kawasan Industri Batang," paparnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda