Membeludak, Pendaftar Kartu Prakerja Sudah Tembus 1,4 Juta Orang

Senin, 13 April 2020 - 09:13 WIB
Airlangga kembali menjelaskan, sasaran program Kartu Prakerja ini adalah para pekerja, pencari kerja dan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Pemerintah melakukan pendataan melalui kementerian/ lembaga (K/L) dan pemerintah daerah dan juga pada sektor-sektor yang terdampak oleh pengurangan mobilitas masyarakat seperti transportasi dan ritel.

"Pendataan yang telah dilakukan bukan merupakan pendaftaran. Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui wesite resmi Prakerja. Saya mengimbau masyarakat yang telah melaporkan ke K/L dan dinas-dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja," lanjutnya.

Verifikasi data calon peerta program, dilakukan melalui pengecekan dengan database kependudukan (Dukcapil) di Kemendagri, Data Pokok Kependidikan (Dapodik) di Kemendikbud dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Hal ini untuk memastikan bahwa peserta Kartu Prakerja sesuai persyaratan, yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah/kuliah dan untuk mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari Pemerintah, supaya bantuan lebih merata.

"Prioritas atau fokus program Kartu Prakerja adalah pekerja yang dirumahkan dan yang terkena PHK, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan sumber pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan yang melakukan pendataan para pekerja tersebut," terang Airlangga.

Ia menambahkan, lebih dari 900 pelatihan online dari beragam jenis dan tingkatan, mulai dari pemula sampai tingkat mahir akan tersedia di 8 platform digital. Setengahnya adalah jenis pelatihan yang praktis, ringan dan dapat menghasilkan pendapatan baru.

"Pendaftaran pada gelombang pertama akan dibuka s/d Kamis 16 April 2020 pukul 16.00. Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada Gelombang pertama, pendaftar dapat bergabung di Gelombang selanjutnya, tanpa harus melakukan proses pendaftaran lagi," ujarnya.

Sebagai informasi, peserta Gelombang pertama akan disampaikan pada hari Jumat 17 April, dan pelatihan dapat digunakan di mitra platform mulai Sabtu 18 April. Pelatihan offline atau tatap muka bisa dilakukan setelah dievaluasi dari aspek keamanan dan pemenuhan standar kesehatan.

Setiap minggunya hingga minggu ke-4 November 2020, program ini akan membuka kuota untuk sekitar 164.000 peserta. Namun dengan mempertimbangkan antusiasme pendaftar yang sangat tinggi, kuota itu akan segera dievaluasi untuk kemungkinan dilakukan peningkatan jumlah kuota per minggu.

Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dengan total anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk tahun ini sebesar Rp20 triliun dan jumlah peserta yang ikut bisa mencapai 5,6 juta orang.
(fai)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More