Koperasi Didorong Masuk dalam Rantai Pasok Industri Manufaktur
Kamis, 11 Maret 2021 - 01:46 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong peningkatan peran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam rantai pasok industri manufaktur baik yang menyasar pasar dalam negeri maupun ekspor. Upaya tersebut dilakukan dengan menggandeng kerja sama dengan semua stakeholder terkait.
Oleh karena itu, Teten mendukung penuh kerja sama Institut Otomotif Indonesia (IOI), Pikko, APEK, dan Koperasi Industri Tanah Air (KITA) yang akan membangun beberapa kegiatan manufaktur pada berbagai sektor.
Masing-masing industri makanan dan minuman, industri agro (pertanian, peternakan, dan perkebunan), maritim (perikanan dan aquaculture), industri otomotif dan komponennya, serta industri alat-alat permesinan untuk pabrik, pertanian, peternakan, dan perkebunan.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membantu kegiatan usaha yang terpadu melalui Koperasi dan UKM yang terkait ke dalam sektor industri manufaktur di Indonesia agar dapat berdikari dan sejahtera," ujar Teten dalam kegiatan bertajuk "Sinergi dengan UKM dan Koperasi Sektor Riil/manufaktur" di Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Teten menambahkan, kerja sama ini juga dilakukan sebagai bentuk percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19. Secara jangka panjang, kolaborasi tersebut juga menjadi langkah strategis yang akan menjadi masukan untuk mengambil kebijakan yang tepat untuk mendorong pengembangan Koperasi dan UKM.
"Semoga kerja sama ini dapat membantu pelaku industri dan UMKM untuk dapat bangkit dari pandemi Covid-19 dan terus berkembang di masa mendatang," ujar Teten.
Terkait program ini, Made Dana Tangkas sebagai Presiden IOI serta Pembina Pikko, APEK, KITA, dan GMB menyampaikan bahwa program tersebut akan dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Kerja sama dengan perguruan tinggi juga akan dilakukan untuk memperkuat kualitas SDM.
"Sangat penting kegiatan usaha/industri apapun perlu mempunyai kemampuan SDM unggul dan profesional yang memiliki kemampuan teknologi tepat guna maupun teknologi maju," ujar Made yang selama ini telah membina banyak UKM di Indonesia.
Oleh karena itu, Teten mendukung penuh kerja sama Institut Otomotif Indonesia (IOI), Pikko, APEK, dan Koperasi Industri Tanah Air (KITA) yang akan membangun beberapa kegiatan manufaktur pada berbagai sektor.
Masing-masing industri makanan dan minuman, industri agro (pertanian, peternakan, dan perkebunan), maritim (perikanan dan aquaculture), industri otomotif dan komponennya, serta industri alat-alat permesinan untuk pabrik, pertanian, peternakan, dan perkebunan.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membantu kegiatan usaha yang terpadu melalui Koperasi dan UKM yang terkait ke dalam sektor industri manufaktur di Indonesia agar dapat berdikari dan sejahtera," ujar Teten dalam kegiatan bertajuk "Sinergi dengan UKM dan Koperasi Sektor Riil/manufaktur" di Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Teten menambahkan, kerja sama ini juga dilakukan sebagai bentuk percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19. Secara jangka panjang, kolaborasi tersebut juga menjadi langkah strategis yang akan menjadi masukan untuk mengambil kebijakan yang tepat untuk mendorong pengembangan Koperasi dan UKM.
"Semoga kerja sama ini dapat membantu pelaku industri dan UMKM untuk dapat bangkit dari pandemi Covid-19 dan terus berkembang di masa mendatang," ujar Teten.
Terkait program ini, Made Dana Tangkas sebagai Presiden IOI serta Pembina Pikko, APEK, KITA, dan GMB menyampaikan bahwa program tersebut akan dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Kerja sama dengan perguruan tinggi juga akan dilakukan untuk memperkuat kualitas SDM.
"Sangat penting kegiatan usaha/industri apapun perlu mempunyai kemampuan SDM unggul dan profesional yang memiliki kemampuan teknologi tepat guna maupun teknologi maju," ujar Made yang selama ini telah membina banyak UKM di Indonesia.
tulis komentar anda