Tekan Disparitas Harga di Daerah 3T, Kemenhub Genjot Tol Laut
Minggu, 28 Maret 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui KSOP Gunungsitoli tengah melakukan optimalisasi muatan tol laut. Hal ini guna meningkatkan kelancaran distribusi komoditas dan mengurangi disparitas harga antar daerah terlebih-lebih di daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar (3T) seperti Kepulauan Nias.
Kepala KSOP Gunungsitoli, Merdi Loi mengatakan optimalisasi tol laut dapat meningkatkan investasi daerah khususnya untuk peningkatan nilai tambah sebagai muatan balik guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat.
“Saat ini Kantor KSOP Gunungsitoli terus bekerja keras dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan kolaborasi dan sinergi dengan seluruh dinas instansi terkait,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (28/3/2021).
Adapun beberapa instansi terkait yang memiliki kapasitas untuk mendukung optimalisasi tol laut yakni Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perhubungan di wilayah Pemda/Pemko se-Kepulauan Nias.
“Koordinasi lintas sektoral ini sekaligus juga melakukan sosialisasi langsung ke lapangan kepada pelaku usaha atau pengusaha diwilayah se-Kepulauan Nias tentang pemanfaatan kapal tol laut yang biaya pengangkutan jauh lebih murah dan efisien serta memiliki rencana pola trayek yang liner dan tersistematis,” ujarnya.
Merdi menegaskan dengan adanya jaringan trayek kapal tol laut ke Kepulauan Nias melalui Pelabuhan Gunungsitoli sangat membantu masyarakat memperoleh komoditas barang dan mengurangi disparitas harga sehingga masyarakat dapat merasakan harga barang yang terjangkau dan memperoleh pemerataan barang secara memadai.
“Termasuk bahan bangunan guna mewujudkan peningkatan pembangunan infrastruktur dan begitu juga bila dimanfaatkan dengan baik pengiriman barang (muatan balik) melalui kapal tol laut seperti kopra, karet, coklat, pinang, pisang, kelapa muda, hasil perikanan dan lain-lain sehingga sangat membantu masyarakat melalui pelaku usaha atau pengusaha untuk membuka akses link pasar baru baik di pulau Sumatera maupun di pulau Jawa,“ ujarnya.
Dia berharap dengan adanya sinergi dan koordinasi optimalisasi tol laut ini dapat membantu masyarakat atau pelaku usaha mendapatkan manfaat yang lebih maksimal.
“Trayek kapal tol laut yakni Gunungsitoli-Teluk Bayur-Tanjung Priok Pulang Pergi dan memiliki jadwal minimal 2 kali sebulan serta ketepatan waktu kapal sesuai jadwal yang sudah direncanakan sehingga memudahkan kepada masyarakat atau pelaku usaha untuk mengirim komoditas barang maupun hasil alam yang dikirim keluar baik di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa,“ tutupnya.
Kepala KSOP Gunungsitoli, Merdi Loi mengatakan optimalisasi tol laut dapat meningkatkan investasi daerah khususnya untuk peningkatan nilai tambah sebagai muatan balik guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan perekonomian masyarakat.
“Saat ini Kantor KSOP Gunungsitoli terus bekerja keras dengan turun langsung ke lapangan untuk melakukan kolaborasi dan sinergi dengan seluruh dinas instansi terkait,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (28/3/2021).
Adapun beberapa instansi terkait yang memiliki kapasitas untuk mendukung optimalisasi tol laut yakni Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perhubungan di wilayah Pemda/Pemko se-Kepulauan Nias.
“Koordinasi lintas sektoral ini sekaligus juga melakukan sosialisasi langsung ke lapangan kepada pelaku usaha atau pengusaha diwilayah se-Kepulauan Nias tentang pemanfaatan kapal tol laut yang biaya pengangkutan jauh lebih murah dan efisien serta memiliki rencana pola trayek yang liner dan tersistematis,” ujarnya.
Merdi menegaskan dengan adanya jaringan trayek kapal tol laut ke Kepulauan Nias melalui Pelabuhan Gunungsitoli sangat membantu masyarakat memperoleh komoditas barang dan mengurangi disparitas harga sehingga masyarakat dapat merasakan harga barang yang terjangkau dan memperoleh pemerataan barang secara memadai.
“Termasuk bahan bangunan guna mewujudkan peningkatan pembangunan infrastruktur dan begitu juga bila dimanfaatkan dengan baik pengiriman barang (muatan balik) melalui kapal tol laut seperti kopra, karet, coklat, pinang, pisang, kelapa muda, hasil perikanan dan lain-lain sehingga sangat membantu masyarakat melalui pelaku usaha atau pengusaha untuk membuka akses link pasar baru baik di pulau Sumatera maupun di pulau Jawa,“ ujarnya.
Dia berharap dengan adanya sinergi dan koordinasi optimalisasi tol laut ini dapat membantu masyarakat atau pelaku usaha mendapatkan manfaat yang lebih maksimal.
“Trayek kapal tol laut yakni Gunungsitoli-Teluk Bayur-Tanjung Priok Pulang Pergi dan memiliki jadwal minimal 2 kali sebulan serta ketepatan waktu kapal sesuai jadwal yang sudah direncanakan sehingga memudahkan kepada masyarakat atau pelaku usaha untuk mengirim komoditas barang maupun hasil alam yang dikirim keluar baik di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa,“ tutupnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda