Arahan Ahok Soal Digitalisasi di Tubuh Pertamina
Kamis, 08 April 2021 - 11:19 WIB
JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, integrasi digitalisasi merupakan salah satu upaya Pertamina dalam menghadirkan pelayanan yang optimal dan akurat kepada masyarakat dalam menyediakan kebutuhan bahan bakar.
Hal ini disampaikan Ahok -sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama- saat bersama beberapa anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari Ego Syahrial, Condro Kirono dan David Bingei melakukan kunjungan kerja atau management walkthrough ke Fuel Terminal (FT) Boyolali pada Rabu (7/4). Hal ini dalam memastikan integrasi digitalisasi FT Boyolali Jawa Tengah berjalan baik.
Pada kunjungan tersebut, Dewan Komisaris memastikan kehandalan integrasi digitalisasi SPBU dengan FT Boyolali dalam menunjang kehandalan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dari tangki penyimpanan di Fuel Terminal hingga disalurkan ke SPBU.
"Sistem pemantauan secara real time ini sangat penting untuk menjamin pelayanan dan kegiatan operasional penyaluran dan penerimaan BBM tidak terganggu," ujar Komisaris Utama Pertamina , Basuki Tjahaja Purnama dalam siaran pers, Kamis (8/4/2021).
Dia mengapresiasi implementasi digitalisasi yang telah dijalankan FT Boyolali sebagai percontohan dari fuel terminal lainnya.
"Kami mengapresiasi kesiapsiagaan penyaluran BBM yang dijalankan FT Boyolali melalui sistem pengawasan pendistribusian yang telah berjalan dengan baik. Kami juga berharap agar sistem digitalisasi ini diterapkan di seluruh TBBM dan terintegrasi juga dengan digitalisasi SPBU," tuturnya.
Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna mengatakan, program digitalisasi merupakan upaya Pertamina dalam memetakan seluruh aspek bisnis hilir agar mendapatkan data dan informasi secara real time sehingga optimalisasi pelayanan, penyaluran dan kehandalan suplai akan terjamin.
Selain itu, digitalisasi juga membantu Pertamina, mulai dari proses penyimpanan dan pengiriman di fuel terminal hingga diterima di SPBU dan dikonsumsi oleh masyarakat atau konsumen.
"Penggunaan sistem digital membuat Pertamina lebih siaga dalam mengirimkan BBM tambahan ke SPBU, tanpa harus menunggu stok BBM habis (auto replenishment system) sehingga meminimalisir terjadinya kelangkaan BBM di SPBU," tandasnya.
Hal ini disampaikan Ahok -sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama- saat bersama beberapa anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari Ego Syahrial, Condro Kirono dan David Bingei melakukan kunjungan kerja atau management walkthrough ke Fuel Terminal (FT) Boyolali pada Rabu (7/4). Hal ini dalam memastikan integrasi digitalisasi FT Boyolali Jawa Tengah berjalan baik.
Pada kunjungan tersebut, Dewan Komisaris memastikan kehandalan integrasi digitalisasi SPBU dengan FT Boyolali dalam menunjang kehandalan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dari tangki penyimpanan di Fuel Terminal hingga disalurkan ke SPBU.
"Sistem pemantauan secara real time ini sangat penting untuk menjamin pelayanan dan kegiatan operasional penyaluran dan penerimaan BBM tidak terganggu," ujar Komisaris Utama Pertamina , Basuki Tjahaja Purnama dalam siaran pers, Kamis (8/4/2021).
Dia mengapresiasi implementasi digitalisasi yang telah dijalankan FT Boyolali sebagai percontohan dari fuel terminal lainnya.
"Kami mengapresiasi kesiapsiagaan penyaluran BBM yang dijalankan FT Boyolali melalui sistem pengawasan pendistribusian yang telah berjalan dengan baik. Kami juga berharap agar sistem digitalisasi ini diterapkan di seluruh TBBM dan terintegrasi juga dengan digitalisasi SPBU," tuturnya.
Executive General Manager Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna mengatakan, program digitalisasi merupakan upaya Pertamina dalam memetakan seluruh aspek bisnis hilir agar mendapatkan data dan informasi secara real time sehingga optimalisasi pelayanan, penyaluran dan kehandalan suplai akan terjamin.
Selain itu, digitalisasi juga membantu Pertamina, mulai dari proses penyimpanan dan pengiriman di fuel terminal hingga diterima di SPBU dan dikonsumsi oleh masyarakat atau konsumen.
"Penggunaan sistem digital membuat Pertamina lebih siaga dalam mengirimkan BBM tambahan ke SPBU, tanpa harus menunggu stok BBM habis (auto replenishment system) sehingga meminimalisir terjadinya kelangkaan BBM di SPBU," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda