Wapres Dorong Digitalisasi dalam Pengumpulan dan Pengelolaan Zakat
Selasa, 27 April 2021 - 19:09 WIB
JAKARTA - Dana Sosial seperti zakat dan wakaf memiliki potensi yang besar untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Selain untuk pembangunan sarana dan prasarana keagamaan, implementasi penyaluran zakat dan wakaf juga dapat digunakan di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial.
Oleh karena itu, diperlukan pembenahan lembaga pengelola zakat. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut dapat meningkat dan penyaluran ke masyarakat dapat lebih merata.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, salah satu langkah pembenahan yang dapat dilakukan adalah mendorong digitalisasi. Pasalnya lanjut Wapres, di era modern sekarang ini digitalisasi sudah diakui dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya.
"Jadi, jangan kemudian penerimaan digitalisasi dan kanal-kanal yang harus juga memudahkan untuk bisa sampai. Ini juga sedang kita pikirkan baik kanal untuk zakat maupun kanal untuk wakaf," ujarnya, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, Wapres juga meminta agar lembaga-lembaga pengelola zakat ini untuk lebih diperkuat dan juga diminta agar distribusi zakat ini bisa tepat sasaran.
“Karena kita ingin kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini terus diperkuat, sehingga masyarakat tidak ingin selalu memberikan langsung zakat kepada sesama masyarakat yang kemungkinan penggunaannya bisa kurang merata. Kalau melalui lembaga, baik BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) maupun LAZ (Lembaga Amil Zakat), itu kita sudah pastikan bisa nantinya bersifat memperbaiki, lalu arah distribusinya ke tempat yang jelas supaya tepat sasaran," jelasnya.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, apabila pembenahan dapat dilakukan dengan baik maka penyerapan dana sosial pun dapat meningkat. Sehingga dalam jangka panjang, jumlah pemberi zakat dapat meningkat dan penerima manfaat dapat merasakan manfaatnya sesuai kebutuhan.
“Kita ingin ke depannya ada pembenahan-pembenahan zakat yang lebih baik, terutama agar lembaga-lembaga ini bisa menyerap lebih besar daripada sekarang. Sehingga kita bisa memonitor progres (perkembangan) nya juga," jelas Wapres.
"Jadi ada korelasi antara penerimaan melalui lembaga dan non lembaga ini sangat berpengaruh. Juga kemudian yang kedua bagaimana mendistribusikan zakat itu kepada upaya-upaya pemberdayaan yang lebih baik lagi atau tepat sasaran," imbuhnya.
Oleh karena itu, diperlukan pembenahan lembaga pengelola zakat. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut dapat meningkat dan penyaluran ke masyarakat dapat lebih merata.
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, salah satu langkah pembenahan yang dapat dilakukan adalah mendorong digitalisasi. Pasalnya lanjut Wapres, di era modern sekarang ini digitalisasi sudah diakui dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya.
Baca Juga
"Jadi, jangan kemudian penerimaan digitalisasi dan kanal-kanal yang harus juga memudahkan untuk bisa sampai. Ini juga sedang kita pikirkan baik kanal untuk zakat maupun kanal untuk wakaf," ujarnya, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, Wapres juga meminta agar lembaga-lembaga pengelola zakat ini untuk lebih diperkuat dan juga diminta agar distribusi zakat ini bisa tepat sasaran.
“Karena kita ingin kepercayaan masyarakat kepada lembaga ini terus diperkuat, sehingga masyarakat tidak ingin selalu memberikan langsung zakat kepada sesama masyarakat yang kemungkinan penggunaannya bisa kurang merata. Kalau melalui lembaga, baik BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) maupun LAZ (Lembaga Amil Zakat), itu kita sudah pastikan bisa nantinya bersifat memperbaiki, lalu arah distribusinya ke tempat yang jelas supaya tepat sasaran," jelasnya.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, apabila pembenahan dapat dilakukan dengan baik maka penyerapan dana sosial pun dapat meningkat. Sehingga dalam jangka panjang, jumlah pemberi zakat dapat meningkat dan penerima manfaat dapat merasakan manfaatnya sesuai kebutuhan.
“Kita ingin ke depannya ada pembenahan-pembenahan zakat yang lebih baik, terutama agar lembaga-lembaga ini bisa menyerap lebih besar daripada sekarang. Sehingga kita bisa memonitor progres (perkembangan) nya juga," jelas Wapres.
"Jadi ada korelasi antara penerimaan melalui lembaga dan non lembaga ini sangat berpengaruh. Juga kemudian yang kedua bagaimana mendistribusikan zakat itu kepada upaya-upaya pemberdayaan yang lebih baik lagi atau tepat sasaran," imbuhnya.
(ind)
tulis komentar anda