IPDMIP Dukung Kementan Genjot Produksi Pertanian
Selasa, 04 Mei 2021 - 03:17 WIB
JAKARTA - Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) mewujudkan ketahanan pangan. Lembaga donor internasional ini turut mendukung ketahanan pangan di 74 kabupaten di 16 provinsi.
IPDMIP mendorong produksi padi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Kabupaten ini merupakan lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
(Baca juga:Kementan Latih Penyuluh Sosialisasi Pemupukan Berimbang bagi Petani)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung Program IPDMIP di Indonesia melalui pelatihan, sekolah lapang (SL), training of trainers (ToT), training of facilitator (ToT) dan lokakarya (workshop) kepada para penyuluh pertanian dan para petani. Tujuannya untuk membuka wawasan petani agar beralih dari sistem pertanian tradisional ke pertanian modern.
“IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh dan petani milenial,” kata Dedi.
(Baca juga:IFAD Kagumi Kecanggihan Agriculture War Room Kementan)
Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi Nursyamsi.
Hal itu sejalan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar kegiatan IPDMIP berjalan maksimal dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani mendukung ketahanan pangan.
IPDMIP mendorong produksi padi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong). Kabupaten ini merupakan lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
(Baca juga:Kementan Latih Penyuluh Sosialisasi Pemupukan Berimbang bagi Petani)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung Program IPDMIP di Indonesia melalui pelatihan, sekolah lapang (SL), training of trainers (ToT), training of facilitator (ToT) dan lokakarya (workshop) kepada para penyuluh pertanian dan para petani. Tujuannya untuk membuka wawasan petani agar beralih dari sistem pertanian tradisional ke pertanian modern.
“IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh dan petani milenial,” kata Dedi.
(Baca juga:IFAD Kagumi Kecanggihan Agriculture War Room Kementan)
Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi Nursyamsi.
Hal itu sejalan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar kegiatan IPDMIP berjalan maksimal dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani mendukung ketahanan pangan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda