Singapura Sumber Investasi Asing Terbanyak di Indonesia
Senin, 20 April 2020 - 13:09 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sepanjang tiga bulan pertama di 2020 mencapai Rp98, triliun. Untuk penanaman modal asing, investasi yang masuk di triwulan pertama ini didominasi oleh lima negara.
Secara terinci, investasi asing memiliki porsi sebesar 55,3%, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) PMDN sebesar 44,7% dari total investasi yang masuk. Sementara pada triwulan I/2020, andil investasi PMA menyusut menjadi 46,5% diikuti dengan meningkatnya kontribusi PMDN menjadi 53,5% dari total investasi. Sementara, lima negara yang merupakan asal investasi asing terbanyak adalah Singapura yang mencapai USD2,7 miliar, China USD1,3 miliar, Hong Kong USD0,6 miliar, Jepang USD0,6 miliar, dan Malaysia USD0,5 miliar
Kepala BKPM Bahlil Lahadia mengatakan, realisasi PMA tersebut baru mencapai 28,2% dari target 2020 yang sebesar Rp348 triliun. Adapun secara keseluruhan, pemerintah menargetkan investasi pada tahun ini mencapai sebesar Rp817,2 triliun.
"Di tengah menurunnya investasi asing, proporsi investasi domestik kini mulai meningkat di triwulan I/2020," ujar Bahlil di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Berdasarkan wilayah, realisasi PMA dan PMDN mayoritas masih didominasi di PJawa. Bila dirinci, sebaran investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp102,4 triliun atau 48,6% dibandingkan di Pulau Jawa sebesar Rp108,3 triliun atau 51,4%.
(Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2020 Capai Rp210,07 Triliun)
"Lalu, lima besar provinsi yang memiliki realisasi terbesar adalah Jawa Timur Rp31,4 triliun atau 14,9%, kemudian disusul Jawa Barat Rp29,9 triliun atau 14,2%, DKI Jakarta Rp20,1 triliun atau 9,6%, Jawa Tengah Rp19,3 triliun atau 9,1%, dan Riau Rp12,8 triliun atau 6%," tambahnya.
Dia menambahkan, investasi PMA yang masuk di triwulan I ini sebagian besar berada pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yaitu sebesar USD1,5 miliar dengan total 323 proyek. Kemudian, investor asing juga menanamkan modalnya sektor listrik, gas, dan air sebesar USD868,6 juta pada 220 proyek serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar USD806 juta untuk 346 proyek.
Selanjutnya, sejumlah PMA juga masuk pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar USD602,9 juta dengan total 490 proyek, serta industri kimia dan farmasi sebesar USD569,4 juta dengan jumlah 508 proyek. "Kalau enggak ada pandemi corona pasti investasi kita bakal meningkat," pungkasnya.
Secara terinci, investasi asing memiliki porsi sebesar 55,3%, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) PMDN sebesar 44,7% dari total investasi yang masuk. Sementara pada triwulan I/2020, andil investasi PMA menyusut menjadi 46,5% diikuti dengan meningkatnya kontribusi PMDN menjadi 53,5% dari total investasi. Sementara, lima negara yang merupakan asal investasi asing terbanyak adalah Singapura yang mencapai USD2,7 miliar, China USD1,3 miliar, Hong Kong USD0,6 miliar, Jepang USD0,6 miliar, dan Malaysia USD0,5 miliar
Kepala BKPM Bahlil Lahadia mengatakan, realisasi PMA tersebut baru mencapai 28,2% dari target 2020 yang sebesar Rp348 triliun. Adapun secara keseluruhan, pemerintah menargetkan investasi pada tahun ini mencapai sebesar Rp817,2 triliun.
"Di tengah menurunnya investasi asing, proporsi investasi domestik kini mulai meningkat di triwulan I/2020," ujar Bahlil di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Berdasarkan wilayah, realisasi PMA dan PMDN mayoritas masih didominasi di PJawa. Bila dirinci, sebaran investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp102,4 triliun atau 48,6% dibandingkan di Pulau Jawa sebesar Rp108,3 triliun atau 51,4%.
(Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2020 Capai Rp210,07 Triliun)
"Lalu, lima besar provinsi yang memiliki realisasi terbesar adalah Jawa Timur Rp31,4 triliun atau 14,9%, kemudian disusul Jawa Barat Rp29,9 triliun atau 14,2%, DKI Jakarta Rp20,1 triliun atau 9,6%, Jawa Tengah Rp19,3 triliun atau 9,1%, dan Riau Rp12,8 triliun atau 6%," tambahnya.
Dia menambahkan, investasi PMA yang masuk di triwulan I ini sebagian besar berada pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yaitu sebesar USD1,5 miliar dengan total 323 proyek. Kemudian, investor asing juga menanamkan modalnya sektor listrik, gas, dan air sebesar USD868,6 juta pada 220 proyek serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar USD806 juta untuk 346 proyek.
Selanjutnya, sejumlah PMA juga masuk pada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar USD602,9 juta dengan total 490 proyek, serta industri kimia dan farmasi sebesar USD569,4 juta dengan jumlah 508 proyek. "Kalau enggak ada pandemi corona pasti investasi kita bakal meningkat," pungkasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda