Panen 31 Juta Ton Beras, Bos RNI: Impor Alternatif Terakhir

Kamis, 19 Agustus 2021 - 15:14 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Upaya menekan impor beras terus dilakukan BUMN di sektor pangan. Produksi beras dalam negeri pun terus ditingkatkan.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI Arief Prasetyo menyebut, impor beras merupakan alternatif terakhir pemerintah, sebab stok beras dalam negeri masih terpenuhi. RNI sendiri sudah memproduksi 31 juta ton beras yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.





"Impor (beras) itu alternatif terakhir, hari ini kita kelebihan beras. Produksi beras itu kita sudah 31 juta ton. Nantinya itu untuk kebutuhan," ujar Arif dalam konferensi pers, Kamis (19/8/2021).

Meski menjadi jalan terakhir, Arif tak mengelak bahwa ada jenis beras tertentu yang harus di supply dari negara lain. Langkah itu untuk memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis seperti restoran dan hotel.

"Impor itu hanya beras-beras khusus yang tidak ada di Indonesia yang digunakan di hotel, restoran, mau makan nasi kebuli dan lain-lain ya, itu berasnya harus impor dan kita belum produksi di Indonesia," katanya.



Saat ini, perusahaan pelat merah terus meningkatkan daya produksi pangan dasar tersebut. Tercatat, ada jenis beras Jepang yang sudah diproduksi RNI. Bahkan, Arif mengklaim kualitas berasnya mendekati beras impor.

"Tetapi berapa beras yang bisa diproduksi di Indonesia seperti beras Jepang, itu bisa kita produksi di Indonesia. Jadi beras itu sudah bisa, kualitasnya juga mendekati kualitas beras impor dan itu sudah bisa dikerjakan di Indonesia," tutur dia.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More