Harga Batu Bara Cetak Rekor, Saatnya Nyerok Saham Tambang?

Sabtu, 04 September 2021 - 11:00 WIB
Ilustrasi saham. FOTO/SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Harga batu bara acuan dunia kembali mencatatkan kenaikan pada perdagangan Jumat (3/9/2021). Harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat di level USD179 per ton.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan kenaikan harga komoditas tersebut dapat memberikan dampak terhadap kinerja emiten produsen batu bara.

"Secara sentimen bisa jadi direspon positif oleh pelaku pasar dimana dipersepsikan nantinya kinerja emiten coal (batu bara) akan mengalami kenaikan dari kenaikan harga jual coal," ujar Reza kepada MNC Portal, Sabtu (4/9/2021).





Meskipun nantinya dapat mempengaruhi ke kinerja emiten produsen batu bara, kenaikan harga batu bara secara riil di lapangan tidak bisa langsung disesuaikan ke harga jual batu bara oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

"Yang saya tau, biasanya mereka ada hitungan sekian bps atau spread antara harga jual di lapangan dengan harga jual kontrak batubara yang menjadi acuan," kata dia.

Dia menyebut beberapa saham emiten produsen batu bara yang bisa diperhatikan investor, seperti saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).



"ITMG termasuk dari emiten batubara yang terimbas kenaikan harga jual batubara, termasuk BUMI juga kan yang kemarin sempat mengalami perbaikan kinerja karena kenaikan harga jual batubara. Selain itu, juga ada ADRO, BYAN, HRUM, dan lainnya," ucapnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More