LRT Ditarget Mulai Beroperasi 2022, Intip 18 Lokasi Stasiunnya
Rabu, 15 September 2021 - 22:03 WIB
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menargetkan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022 untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan Stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis dan dibangun 18 stasiun.
“Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertransportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (15/9/2021).
Joni menjelaskan, KAI bersama para pemangku kepentingan tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan yang diperlukan.
Berdasarkan Perpres nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek antara lain meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan terintegrasi, serta penyelenggaraan sistem tiket otomatis (Automatic Fare Collection).
“Rencananya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya,” paparnya.
Adapun tujuannya dibangun di 18 stasiun ini untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya.
“Kemudian, Stasiun LRT terdiri dari 2 tipe yaitu tipe Interchange Station yakni Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya.Perbedaan dari tipe stasiun ini adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya,” ujarnya.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan Stasiun LRT Jabodebek berada di lokasi-lokasi strategis mulai dari kawasan perumahan hingga kawasan bisnis dan dibangun 18 stasiun.
“Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertransportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Rabu (15/9/2021).
Joni menjelaskan, KAI bersama para pemangku kepentingan tengah mempersiapkan segala sesuatu terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan yang diperlukan.
Berdasarkan Perpres nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek antara lain meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, perawatan sarana dan prasarana, pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan terintegrasi, serta penyelenggaraan sistem tiket otomatis (Automatic Fare Collection).
“Rencananya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya,” paparnya.
Adapun tujuannya dibangun di 18 stasiun ini untuk memudahkan para penglaju untuk bertransportasi dari dan menuju Ibu Kota atau wilayah lainnya.
“Kemudian, Stasiun LRT terdiri dari 2 tipe yaitu tipe Interchange Station yakni Stasiun Cawang dan tipe Typical Station untuk 17 stasiun lainnya.Perbedaan dari tipe stasiun ini adalah jumlah jalur, luas stasiun dan fasilitas tambahan yang ada di dalamnya,” ujarnya.
tulis komentar anda