Kantongi Rp96 Triliun, Rights Issue BRI Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara
Rabu, 29 September 2021 - 10:46 WIB
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar Pembukaan Perdagangan dalam Rangka Seremonial Rights Issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Aksi korporasi bank pelat merah ini telah diperdagangkan sejak 13 September 2021 lalu.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, Rights issue BBRI mencatatkan sejarah baru dalam pasar modal Indonesia, di mana jumlah HMETD yang telah di-exercise mencapai 28,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp96 triliun.
Rights issue yang dilakukan BBRI juga tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, tertinggi di kawasan Asia Tenggara, serta menduduki peringkat ketiga tertinggi di Asia dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009.
"Ini tentunya suatu pencapaian yang sangat membanggakan terutama di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Antusiasme yang sangat tinggi dari investor baik asing maupun lokal merupakan bukti bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa depan," ujar Inarno, Rabu (29/9/2021).
Inarno berharap, dengan dana yang dihimpun melalui rights issue ini BBRI dapat mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan demi mencapai kesejahteraan bersama. "Semoga PT Bank Rakyat Indonesia terus sukses dan inovatif sehingga membuat pasar modal Indonesia semakin atraktif," kata dia.
Dia menyebut, kesuksesan rights issue BBRI tentunya berkat upaya dan kerja keras BRI, terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan. Tidak hanya itu, saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk dalam konstituen indeks LQ45.
Inarno juga mengungkapkan bahwa BRI juga termasuk dalam kategori perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, serta menjadi saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai.
"Dengan adanya rights issue ini dam potensi bisnis yang besar karena terdorong holding BUMN ultra mikro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI," tuturnya.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, Rights issue BBRI mencatatkan sejarah baru dalam pasar modal Indonesia, di mana jumlah HMETD yang telah di-exercise mencapai 28,2 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp96 triliun.
Rights issue yang dilakukan BBRI juga tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, tertinggi di kawasan Asia Tenggara, serta menduduki peringkat ketiga tertinggi di Asia dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009.
"Ini tentunya suatu pencapaian yang sangat membanggakan terutama di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Antusiasme yang sangat tinggi dari investor baik asing maupun lokal merupakan bukti bahwa dunia luar masih percaya akan prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa depan," ujar Inarno, Rabu (29/9/2021).
Inarno berharap, dengan dana yang dihimpun melalui rights issue ini BBRI dapat mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan demi mencapai kesejahteraan bersama. "Semoga PT Bank Rakyat Indonesia terus sukses dan inovatif sehingga membuat pasar modal Indonesia semakin atraktif," kata dia.
Dia menyebut, kesuksesan rights issue BBRI tentunya berkat upaya dan kerja keras BRI, terutama dalam menjaga kinerja dan fundamental perusahaan. Tidak hanya itu, saham BBRI merupakan saham dengan kinerja luar biasa dan selalu masuk dalam konstituen indeks LQ45.
Inarno juga mengungkapkan bahwa BRI juga termasuk dalam kategori perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, serta menjadi saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai.
"Dengan adanya rights issue ini dam potensi bisnis yang besar karena terdorong holding BUMN ultra mikro, saham BBRI tentu akan bertambah menarik dan meningkatkan optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI," tuturnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda