Siap-siap, Penerbangan di Era New Normal Lebih Mahal

Rabu, 03 Juni 2020 - 10:35 WIB
Penerbangan di masa new normal dipastikan butuh biaya lebih mahal akibat keharusan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Direktur Utama Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menyebut penerbangan di masa new normal akan membutuhkan biaya lebih besar bagi penumpang. Pasalnya akan ada tambahan biaya terkait protokol kesehatan yang harus dipenuhi penumpang untuk bisa terbang.

Irfan mengatakan, dalam era new normal maskapai harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat bagi siapapun yang ingin terbang. Misalnya adalah persyaratan untuk melakukan tes kesehatan dengan metode PCR.

Tes PCR ini membuat penumpang harus merogoh kocek lebih dalam karena biayanya yang bisa lebih mahal dibandingkan harga tiket pesawat. Irfan mengatakan, tes PCR menelan biaya sekitar Rp2,5 juta meskipun sudah ada beberapa rumah sakit yang menurunkan harganya.



"PCR test ada yang Rp2,5 juta dan beberapa sudah menurunkan harganya, itu jauh lebih mahal daripada biaya bepergian khususnya lokasi yang berdekatan seperti Jakarta-Surabaya," ujarnya dalam telekonferensi, kemarin.

(Baca Juga: Garuda Indonesia Kaji Kenaikan Harga Tiket Imbas New Normal)

Menurut Irfan, biaya PCR semahal itu tak sebanding dengan biaya tiket perjalanan. Irfan mencontohkan biaya perjalanan rute Jakarta-Surabaya yang hanya Rp1,5 juta, tapi penumpang harus merogoh dompet lagi dengan biaya tes PCR sebesar Rp2,5 juta.

"Apalagi kalau bepergiaan 7 hari yang berarti harus PCR dua kali dan biayanya harus Rp5 juta sementara perjalanan bolak balik hanya Rp1,5 juta," kata Irfan.

Meskipun begitu lanjut, Irfan menegaskan, maskapai akan menjalankan penerbangan sesuai dengan protokol kesehatan yang ada. Sehingga Irfan menjamin tak ada penyebaran virus corona dalam pesawat Garuda.

"Tetapi hari ini memastikan khususnya pelanggan GA mereka yakin tidak akan tetular dan tidak akan menularkan. Ini akan menjadi keharusan bagi kami dan maskapai lain dan stakeholder memastikan sama-sama kompak dan menjaga protokol kesehatan. Ini akan komprehensif," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More