Tawarkan Bantuan UMKM Rp50 Juta, Sandiaga Bilang Masih Ada 3.000 Kuota Tersisa

Kamis, 11 November 2021 - 18:57 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, masih tersisa tiga ribuan kuota untuk UMKM yang akan diberikan bantuan Rp50 juta. Foto/Dok
MEDAN - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengucurkan dana sebesar Rp50 juta untuk membantu menstimulasi pengembangan dan pemasaran produk bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). MenparekrafSandiagaUno menjelaskan, bantuan UMKM ini merupakan salah satu bentuk perwujudan dari Program Bangga Buatan Indonesia yang telah diluncurkan pada awal tahun 2021, dengan tujuan mendorong UMKM lebih berkembang ke depan.

Saat ini lanjut dia, masih tersisa tiga ribuan kuota untuk UMKM yang akan diberikan bantuan Rp50 juta tersebut. Untuk itu, ia mengatakan kepada para pelaku UMKM khususnya di Sumatera Utara agar segera mendaftarkan ke Kemenparekraf untuk mendapatkan dana bantuan itu.





Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong agar UMKM naik kelas dengan pengembangan dan pemasaran produk sudah berbasis digital, sehingga mampu menjangkau wilayah yang lebih luas. Masalah yang sering terjadi selama ini, kata Sandiaga, adalah minimnya informasi dan kreativitas pelaku usaha untuk memanfaatkan pemasaran digital, seperti sosial media, untuk menembus pasar yang luas hingga ke luar provinsi, bahkan mancanegara.

Khusus di beberapa subsektor termasukkuliner, kriya, fesyen, dan produk kecantikan, kata Menparekraf, akan mendapatkan stimulan Rp50 juta dan saat ini masih ada 3 sampai 3.500 slot yang kita harapkan pelaku kreatif di Sumatera Utara, khususnya Medan, dapat berpartisipasi.

"Karena ini murni program stimulus dangakpakai ribet, mudah dan hari ini bisa langsung diklaim, sehingga bisa menggerakkan ekonomi lokal," kata MenparekrafSandiagaUno saat menghadiri kegiatan lokakarya "KaTa Kreatif Indonesia" di Kota Medan, Sumatera Utara.



Sementara pelaku usaha minuman tradisional yang hadir dalam kegiatan "Kata Kreatif" itu, Nizwa Lestari, mengapresiasi bantuan stimulus pemerintah tersebut. Sambung dia menerangkan, sangat terbantu dengan adanya lokakarya UMKM sehingga ia bisa lebih mengembangkan produk yang kini sudah mampu memproduksi 1.000 botol/hari dengan harga belasan ribu rupiah per botol.

"Pengembangannya saya pakai digital karena sekarang era digital. Pemasarannya melalui Instagram,marketplace, dan lain-lain.Alhamdulillahproduk saya berupa minuman rimpang cukup diminati," terangnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More