Dukung Penciptaan Lapangan Kerja, Sandiaga Kembangkan Ekonomi Kreatif di Ende
Kamis, 02 Desember 2021 - 07:34 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan sektor ekonomi kreatif di Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sandiaga memberikan dukungan berupa alat-alat untuk membuat lampu hias hingga peralatan musik kepada pelaku ekraf setempat. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan semangat dan kreativitas masyarakat serta membuka penciptaan lapangan kerja di Desa Detusoko Barat. Bantuan tersebut diberikan Menparekraf di sela kunjungannya ke Desa Wisata Detusoko Barat, Rabu (1/12/2021).
Desa Detusoko Barat sendiri merupakan desa rintisan yang masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
"Saya melihat tadi salah satu pelaku ekonomi kreatif membutuhkan bantuan. Alhamdulillah, kita langsung gerak cepat. Karena saya terbiasa menyelesaikan masalah dengan menghadirkan solusi yang benar-benar dibutuhkan. Jadi, hari ini kita hadirkan alat-alat ini dan juga tadi bantuan alat musik untuk sanggar agar Desa Wisata Detusoko Barat semakin maju. Harapannya ekonomi bangkit dan lapangan kerja tercipta di sini," katanya.
Desa Wisata Detusoko dikenal juga dengan Kampung Adat Sao Ria Nuarini. Detusoko Barat, termasuk ke dalam salah satu desa penyangga Danau Kelimutu serta menjadi pintu utama menuju Taman Nasional Kelimutu. Tak ayal, jika Desa Detusoko Barat memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa. Untuk sampai di desa ini diperlukan waktu tempuh selama 45 menit dari pusat kota Ende.
Detusoko Barat yang berada di ketinggian 800 mdpl menghadirkan topografi yang indah. Di desa tersebut terdapat areal persawahan terasering yang luasnya tidak seragam dan sudah ada sejak dulu. Menurut cerita masyarakat desa, areal persawahan yang ada merupakan warisan dari generasi ke generasi dan hampir dimiliki semua keluarga yang mendiami Desa Detusoko Barat. Di tengah persawahan terdapat Jembatan Kali Lowaria yang berwarna-warni.
Selain areal persawahan, ada pula kolam air panas Ae Oka Detusoko. Kolam ini adalah pemandian air panas yang berada 1 km dari terminal Detusoko. Air panas ini mengandung belerang dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
Desa Detusoko Barat juga memiliki ragam seni dan kebudayaan khas. Di antaranya Tari Mega, tarian penyambutan. Lalu, Tari Sanggualu yang merupakan tarian turun-temurun oleh para leluhur. Tarian ini dilakukan oleh para muda-mudi dengan menggabungkan permainan tradisional dari batang bambu.
Sandiaga memberikan dukungan berupa alat-alat untuk membuat lampu hias hingga peralatan musik kepada pelaku ekraf setempat. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan semangat dan kreativitas masyarakat serta membuka penciptaan lapangan kerja di Desa Detusoko Barat. Bantuan tersebut diberikan Menparekraf di sela kunjungannya ke Desa Wisata Detusoko Barat, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga
Desa Detusoko Barat sendiri merupakan desa rintisan yang masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
"Saya melihat tadi salah satu pelaku ekonomi kreatif membutuhkan bantuan. Alhamdulillah, kita langsung gerak cepat. Karena saya terbiasa menyelesaikan masalah dengan menghadirkan solusi yang benar-benar dibutuhkan. Jadi, hari ini kita hadirkan alat-alat ini dan juga tadi bantuan alat musik untuk sanggar agar Desa Wisata Detusoko Barat semakin maju. Harapannya ekonomi bangkit dan lapangan kerja tercipta di sini," katanya.
Desa Wisata Detusoko dikenal juga dengan Kampung Adat Sao Ria Nuarini. Detusoko Barat, termasuk ke dalam salah satu desa penyangga Danau Kelimutu serta menjadi pintu utama menuju Taman Nasional Kelimutu. Tak ayal, jika Desa Detusoko Barat memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa. Untuk sampai di desa ini diperlukan waktu tempuh selama 45 menit dari pusat kota Ende.
Detusoko Barat yang berada di ketinggian 800 mdpl menghadirkan topografi yang indah. Di desa tersebut terdapat areal persawahan terasering yang luasnya tidak seragam dan sudah ada sejak dulu. Menurut cerita masyarakat desa, areal persawahan yang ada merupakan warisan dari generasi ke generasi dan hampir dimiliki semua keluarga yang mendiami Desa Detusoko Barat. Di tengah persawahan terdapat Jembatan Kali Lowaria yang berwarna-warni.
Selain areal persawahan, ada pula kolam air panas Ae Oka Detusoko. Kolam ini adalah pemandian air panas yang berada 1 km dari terminal Detusoko. Air panas ini mengandung belerang dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
Desa Detusoko Barat juga memiliki ragam seni dan kebudayaan khas. Di antaranya Tari Mega, tarian penyambutan. Lalu, Tari Sanggualu yang merupakan tarian turun-temurun oleh para leluhur. Tarian ini dilakukan oleh para muda-mudi dengan menggabungkan permainan tradisional dari batang bambu.
tulis komentar anda