Kongres Ekonomi Umat II MUI Lahirkan 9 Resolusi Jihad Ekonomi Umat
Minggu, 12 Desember 2021 - 17:59 WIB
JAKARTA - Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi ditutup dengan melahirkan 9 Resolusi Jihad Ekonomi Umat . Selanjutnya, kongres mengamanatkan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI untuk mengawal hasil resolusi yang telah dihasilan.
Sembilan resolusi yang disepakati tersebut adalah: Gerakan produksi dan belanja produk nasional; Menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia; Optimalisasi zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf atau ziswaf sebagai penggerak ekonomi umat.
Selanjutnya, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Buya Amirsyah Tambunan, adalah membentuk Lembaga Penjamin Nasional Syariah untuk usaha ultra mikro yang mudah, murah dan aman. Kemudian, menyepakati percepatan hadirnya modal bisnis unggulan daerah yang dijalankan secara profesional. Langkah itu dilakukan dengan memperkuat kemitraan antara UMKM dengan BUMN/BUMD dan usaha besar.
"Selanjutnya, Kongres Ekonomi Umat II II juga mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem ekonomi syariah nasional/daerah," sambung Buya Amirsyah Tambunan, saat penutupan KEU II di Jakarta, Minggu (12/12/2021).
Terakhir, kesepakatan untuk mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui digitalisasi dan integrasi dana komersial dan dana sosial Islam. Buya Amirsyah mengatakan, resolusi kongres ini dibentuk melalui perdebatan yang dinamis. Menurutnya, salah satu fokus dalam resolusi itu ialah menekankan pentingnya memperkuat ekonomi umat dan bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Lukmanul Hakim memaparkan hasil Kongres Ekonomi Umat II berupa resolusi jihad ekonomi bertujuan mengarahkan umat agar bersungguh-sungguh dan bertekad kuat menjadi pelaku ekonomi. "Supaya umat Islam tidak hanya menjadi objek, melainkan menjadi subjek dalam pergerakan ekonomi," kata Lukman.
Secara terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara daring mengapresiasi hasil kongres. "Saya mengapresiasi jihad ekonomi yang dilakukan MUI salah satunya melalui penyelenggaraan Kongres Ekonomi Umat II ini," ujarnya saat menutup acara.
Ma'ruf menekankan bahwa pembangunan ekonomi syariah dapat dilakukan secara inklusif agar mampu menyentuh segala aspek ekonomi masyarakat. "Ekonomi syariah yang ingin kita bangun adalah ekonomi yang inklusif," tuturnya.
Sembilan resolusi yang disepakati tersebut adalah: Gerakan produksi dan belanja produk nasional; Menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia; Optimalisasi zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf atau ziswaf sebagai penggerak ekonomi umat.
Selanjutnya, kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Buya Amirsyah Tambunan, adalah membentuk Lembaga Penjamin Nasional Syariah untuk usaha ultra mikro yang mudah, murah dan aman. Kemudian, menyepakati percepatan hadirnya modal bisnis unggulan daerah yang dijalankan secara profesional. Langkah itu dilakukan dengan memperkuat kemitraan antara UMKM dengan BUMN/BUMD dan usaha besar.
"Selanjutnya, Kongres Ekonomi Umat II II juga mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem ekonomi syariah nasional/daerah," sambung Buya Amirsyah Tambunan, saat penutupan KEU II di Jakarta, Minggu (12/12/2021).
Terakhir, kesepakatan untuk mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah melalui digitalisasi dan integrasi dana komersial dan dana sosial Islam. Buya Amirsyah mengatakan, resolusi kongres ini dibentuk melalui perdebatan yang dinamis. Menurutnya, salah satu fokus dalam resolusi itu ialah menekankan pentingnya memperkuat ekonomi umat dan bangsa.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat Lukmanul Hakim memaparkan hasil Kongres Ekonomi Umat II berupa resolusi jihad ekonomi bertujuan mengarahkan umat agar bersungguh-sungguh dan bertekad kuat menjadi pelaku ekonomi. "Supaya umat Islam tidak hanya menjadi objek, melainkan menjadi subjek dalam pergerakan ekonomi," kata Lukman.
Secara terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara daring mengapresiasi hasil kongres. "Saya mengapresiasi jihad ekonomi yang dilakukan MUI salah satunya melalui penyelenggaraan Kongres Ekonomi Umat II ini," ujarnya saat menutup acara.
Ma'ruf menekankan bahwa pembangunan ekonomi syariah dapat dilakukan secara inklusif agar mampu menyentuh segala aspek ekonomi masyarakat. "Ekonomi syariah yang ingin kita bangun adalah ekonomi yang inklusif," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda