Mengelola 20 Bandara, Terungkap Cara AP II Bertahan di Tengah Pandemi

Kamis, 16 Desember 2021 - 14:49 WIB
Dampak ini juga dirasakan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II sebagai perusahaan pelat merah yang mengelola 20 bandara. Foto/Dok
JAKARTA - Sektor penerbangan menjadi yang paling terpukul semenjak kehadiran Pandemi Covid-19 dalam dua tahun belakangan ini. Dampak ini juga dirasakan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II sebagai perusahaan pelat merah yang mengelola 20 bandara .

Namun AP II mampu bertahan, berkat sejumlah strategi yang dijalankan untuk menekan adanya kontraksi keuangan perseroan. Apa saja strateginya dipaparkan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AP II, Wiweko Probojakti.





Ia menyebut dalam mengelola 20 bandara di Indonesia, pihaknya menjalankan strategi business survival dengan memperketat cost leadership (mengukur hasil yang didapat dengan biaya yang dikeluarkan) dalam setiap program. Ditambah serta cash flow management (pengaturan arus keluar-masuk kas) secara efisien.

Sebagai upaya meningkatkan cost leadership dan cash flow management di tengah pandemi, kata Wiweko, AP II mengimplementasikan skema supplier financing guna menjaga pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang dinilai penting untuk mendukung operasional bandara dan pemulihan ekonomi nasional.

Perseroan juga tercatat telah menandatangani skema supplier financing bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk, untuk pembiayaan 4 pekerjaan dengan nilai maksimal Rp400 miliar.

Keempat pekerjaan itu adalah pembangunan hotel domestik Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, jasa konstruksi lanjutan pekerjaan aksesibilitas, pelebaran dan perpanjangan runway Bandara Banyuwangi, dan perluasan gedung Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Supplier Financing ini adalah salah satu opsi pendanaan yang prosesnya sederhana dan bunga yang kompetitif, karena ada kepentingan 3 pihak di sana yakni AP II selaku pemberi pekerjaan, lalu WIKA sebagai kontraktor (supplier) dan Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan sehingga ini bisa mewujudkan cost leadership,” ujar Wiweko, dikutip Kamis (16/12/2021).



Dia menjelaskan, melalui opsi supplier financing ini, bank akan membayarkan terlebih dahulu tagihan dari kontraktor. Skema ini akan membuat AP II bisa lebih efisien dalam mengatur cash flow.

Opsi supplier financing juga memastikan pembangunan infrastruktur di bandara AP II dapat tetap berjalan.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More