Kapal Tongkang AGM Muat Batu Bara Perdana di Terminal TCT Tapin
Senin, 31 Januari 2022 - 05:29 WIB
TAPIN - Kapal tongkang PT Antang Gunung Meratus (AGM) telah memuat dan mengirim perdana batu bara untuk kebutuhan PLN sekitar 7.500 metrik ton melalui terminal PT Tapin Coal Terminal (TCT) di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis 28 Januari 2022.
Kapal tongkang BG Nusantara 3003 yang berukuran 300 feet memuat sebagian dari total 500.000 metrik ton batu bara untuk PLN untuk dikirim melalui terminal PT TCT berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua pihak minggu lalu di Jakarta.
“Terminal kami terbukti dapat melayani kebutuhan pengangkutan batu bara PT AGM dengan baik. Tentu ini adalah bentuk dukungan kami untuk pemenuhan kebutuhan batu bara PLN,” kata Direktur PT TCT, Markus A Wibisono dalam keterangannya kepada wartawan.
PT AGM telah menghentikan operasional pengiriman batu bara, termasuk untuk pemenuhan penugasan kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri (DMO), sejak 28 November 2021 setelah jalan dekat Underpass KM 101 Jl. A Yani yang dimiliki PT TCT ditutup.
Sampai dengan hari Kamis, PT AGM telah mengangkut batu bara sebanyak 82.038,55 metrik ton di Terminal PT TCT. Batu bara PT AGM yang akan masuk ke Terminal PT TCT terus bertambah sesuai target PT AGM sekitar 35.000 metrik ton batu bara per hari.
PT TCT telah menyediakan 8 d stockpile yang dimiliki untuk digunakan PT AGM dengan kapasitas sekitar 80.000 metrik ton. PT TCT juga memenuhi permintaan PT AGM agar jam operasional PT TCT dibuka selama 24 jam.
PT AGM dapat mengirimkan batu bara untuk kebutuhan PLN melalui Terminal PT TCT dengan harga khusus sebesar Rp 16,000 per metrik ton. Harga kontrak umum yang berlaku saat ini sebesar Rp 60.000 per metrik ton. Terminal PT TCT merupakan salah satu terminal batubara terbesar di Indonesia yang memiliki 28 stockpile dengan kapasitas mencapai 300.000 metrik ton dan kapasitas muat hingga 90.000 metrik ton per hari.
Kapal tongkang BG Nusantara 3003 yang berukuran 300 feet memuat sebagian dari total 500.000 metrik ton batu bara untuk PLN untuk dikirim melalui terminal PT TCT berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua pihak minggu lalu di Jakarta.
“Terminal kami terbukti dapat melayani kebutuhan pengangkutan batu bara PT AGM dengan baik. Tentu ini adalah bentuk dukungan kami untuk pemenuhan kebutuhan batu bara PLN,” kata Direktur PT TCT, Markus A Wibisono dalam keterangannya kepada wartawan.
PT AGM telah menghentikan operasional pengiriman batu bara, termasuk untuk pemenuhan penugasan kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri (DMO), sejak 28 November 2021 setelah jalan dekat Underpass KM 101 Jl. A Yani yang dimiliki PT TCT ditutup.
Sampai dengan hari Kamis, PT AGM telah mengangkut batu bara sebanyak 82.038,55 metrik ton di Terminal PT TCT. Batu bara PT AGM yang akan masuk ke Terminal PT TCT terus bertambah sesuai target PT AGM sekitar 35.000 metrik ton batu bara per hari.
PT TCT telah menyediakan 8 d stockpile yang dimiliki untuk digunakan PT AGM dengan kapasitas sekitar 80.000 metrik ton. PT TCT juga memenuhi permintaan PT AGM agar jam operasional PT TCT dibuka selama 24 jam.
PT AGM dapat mengirimkan batu bara untuk kebutuhan PLN melalui Terminal PT TCT dengan harga khusus sebesar Rp 16,000 per metrik ton. Harga kontrak umum yang berlaku saat ini sebesar Rp 60.000 per metrik ton. Terminal PT TCT merupakan salah satu terminal batubara terbesar di Indonesia yang memiliki 28 stockpile dengan kapasitas mencapai 300.000 metrik ton dan kapasitas muat hingga 90.000 metrik ton per hari.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda