Minyak Goreng Langka di Pasaran, Produsen Akhirnya Angkat Bicara

Senin, 31 Januari 2022 - 14:08 WIB
Produsen akhirnya angkat suara terkait kelangkaan minyak goreng di sejumlah ritel maupun pasar tradisional. Hal ini menyusul setelah pemerintah menerapkan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter. Foto/Dok
JAKARTA - Produsen akhirnya angkat suara terkait kelangkaan minyak goreng di sejumlah ritel maupun pasar tradisional. Hal ini menyusul setelah pemerintah menerapkan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter yang memicu adanya panic buying.

Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia, Master Parulian Tumanggor angkat bicara. Dia mengungkapkan, bahwasanya Wilmar yang merupakan salah saru produsen yang ditunjuk Pemerintah sebagai pemasok monyak goreng sudah memproduksi sesuai dengan permintaan yang diminta.

"Tujuannya baik, untuk rakyat. Berapa yang Pemerintah minta segitu kita buat. Bahkan kita tingkatkan. Wilmar memproduksi minyak goreng diatas permintaan dari pemerintah untuk menjamin stok tetap ada," ujar Tumanggor kepada Media, Senin (31/1/2022).



"Istilahnya kan penugasan. Misal Pak Oke bilang, Pak Tumanggor kita butuh di Surabaya, yah kita kirim," lanjutnya.

Tumanggor menjelaskan, pengiriman minyak goreng terus dilakukan ke pihak distributor. Hanya saja, karena pembelian masyarakat di atas batas yang ditetapkan, stok yang sudah tersedia menjadi kurang.

"Kita ada stok selama ini ngirim-ngirim. Cuma saya bilang tadi yang sebelumnya kebutuhan misal 2 juta ton, tapi karena sebagian besar yang tadinya cuma beli sekilo jadi 3 kilo karena takut kurang minyak goreng gitu, kebutuhannya meningkat," paparnya.



Lanjut Tumanggor menerangkan, adapun kendala dalam ketersediaan minyak goreng di pasaran karena keterbatasan waktu pengiriman yang diberangkatkan melalui kendaraan logistik. Misalnya, ke Wilayah Indonesia Timur yang harus menggunakan kapal dan memakan waktu berhari-hari untuk sampai tujuan.

"Kita mengirim itu kan bulanan, kalau bulan ini kita prediksi 1 juta mendadak ada permintaan 2 juta, oke. Tapi kita kan kalau ngirim ke Indonesia Timur itukan pakai kapal, sampainya bisa 7 hari lagi," urainya.



Sebelumnya, tim MNC Portal Indonesia (MPI) sudah konfirmasi kepada Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey terkait kelangkaan minyak goreng di ritel-ritel modern. Dijelaskannya, kelangkaan minyak goreng tersebut karena ada kendala di pihak pemasok alias produsen dan distributor.

"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor," ujarnya kepada MPI beberapa waktu lalu.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More