Arahan Presiden Cari Investor Alkes, Bahlil Rayu Pebisnis AS hingga Korsel
Kamis, 23 April 2020 - 18:21 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tengah menjajaki agar investor Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Jerman menanamkan modalnya di Indonesia khususnya bidang alat kesehatan. Foto/Dok
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tengah menjajaki agar investor Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan Jerman menanamkan modalnya di Indonesia khususnya bidang alat kesehatan. Hal ini menyusul tingginya kebutuhan alat kesehatan di tengah pandemi corona atau Covid-19.
"Kemarin atas arahan Presiden untuk segera memikirkan, mencari investor yang akan melakukan investasi di bidang alat kesehatan. Kita minta Amerika Serikat, Jerman dan Korea Selatan untuk bangun pabrik disini," ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Menurutnya hal ini perlu dilakukan agar kebutuhan APD dan alat kesehatan terus tersedia, BKPM sendiri telah memberikan kemudahan dengan menerbitkan regulasi untuk memangkas perizinan usaha industri alat kesehatan melalui Peraturan BKPM Nomor 86 Tahun 2020. "Saya ingin sampaikan bahwa COVID-19 untuk izin edar, dulu 7-8 bulan, kami buka jadi satu hari," katanya.
Demi mempermudah dalam hal perizinan, Bahlil membentuk Satgas BKPM yang khusus mengurusi perizinan. Bahkan Ia mempersilakan pengusaha garmen untuk dapat berhubungan dengan satgas untuk mendapatkan kemudahan.
“Kami buat tim satgas internal percepatan pengurusan izin. Bagi teman pengusaha yang ingin belokan usaha dari garmen ke APD dan masker, dan hand sanitizer, sarung tangan,” paparnya.
"Kemarin atas arahan Presiden untuk segera memikirkan, mencari investor yang akan melakukan investasi di bidang alat kesehatan. Kita minta Amerika Serikat, Jerman dan Korea Selatan untuk bangun pabrik disini," ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (23/4/2020).
Menurutnya hal ini perlu dilakukan agar kebutuhan APD dan alat kesehatan terus tersedia, BKPM sendiri telah memberikan kemudahan dengan menerbitkan regulasi untuk memangkas perizinan usaha industri alat kesehatan melalui Peraturan BKPM Nomor 86 Tahun 2020. "Saya ingin sampaikan bahwa COVID-19 untuk izin edar, dulu 7-8 bulan, kami buka jadi satu hari," katanya.
Demi mempermudah dalam hal perizinan, Bahlil membentuk Satgas BKPM yang khusus mengurusi perizinan. Bahkan Ia mempersilakan pengusaha garmen untuk dapat berhubungan dengan satgas untuk mendapatkan kemudahan.
“Kami buat tim satgas internal percepatan pengurusan izin. Bagi teman pengusaha yang ingin belokan usaha dari garmen ke APD dan masker, dan hand sanitizer, sarung tangan,” paparnya.
(akr)
tulis komentar anda