Wuidih! Bakrie Group Temukan Cadangan Emas 4,6 Juta Ton di Palu
Kamis, 10 Februari 2022 - 18:57 WIB
JAKARTA - Anak usaha PT Bumi Resource Minerals Tbk (BRMS) yakni PT Citra Palu Minerals (CPM) mengumumkan temuan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton.
CPM yang merupakan bagian dari kelompok usaha Bakrie (Bakrie Group) melaporkan kadar emas yang ditemukan adalah 1,19 g/t Au. Adapun letaknya di lokasi penambangan terbuka River Reff dan Hill Reef, bagian dari Blok Poboya (Blok-1), Palu, Sulawesi Tengah.
Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, perseroan telah mengalami kemajuan pembangunan pabrik pengolahan bijih emas yang kedua berkapasitas 4.000 ton bijih per hari.
"Kami mengharapkan seluruh perlengkapan utama unit usahanya itu akan tiba di Palu sesuai jadwal pada Februari dan Maret 2022," kata Suseno dalam siaran resminya, Kamis (10/2/2022).
Dia pun menjelaskan perlengkapan utama dari pabrik tersebut seperti sag mill, ball mill, crusher, cyclone, elution, dan electrowinning telah difabrikasi di luar negeri seperti Australia, Afrika Selatan, dan China. Adapun perlengkapan seperti tangki carbon in leach dan thickener dibuat di Indonesia.
"Seluruh perlengkapan ini akan diinstalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah," tambahnya.
Suseno berharap dengan hadirnya pabrik yang kedua dapat memacu produksi perseroan hingga kuartal III/2022. Dirinya meyakini hal tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih perseroan di tahun mendatang.
"Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," tandasnya.
CPM yang merupakan bagian dari kelompok usaha Bakrie (Bakrie Group) melaporkan kadar emas yang ditemukan adalah 1,19 g/t Au. Adapun letaknya di lokasi penambangan terbuka River Reff dan Hill Reef, bagian dari Blok Poboya (Blok-1), Palu, Sulawesi Tengah.
Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, perseroan telah mengalami kemajuan pembangunan pabrik pengolahan bijih emas yang kedua berkapasitas 4.000 ton bijih per hari.
Baca Juga
"Kami mengharapkan seluruh perlengkapan utama unit usahanya itu akan tiba di Palu sesuai jadwal pada Februari dan Maret 2022," kata Suseno dalam siaran resminya, Kamis (10/2/2022).
Dia pun menjelaskan perlengkapan utama dari pabrik tersebut seperti sag mill, ball mill, crusher, cyclone, elution, dan electrowinning telah difabrikasi di luar negeri seperti Australia, Afrika Selatan, dan China. Adapun perlengkapan seperti tangki carbon in leach dan thickener dibuat di Indonesia.
Baca Juga
"Seluruh perlengkapan ini akan diinstalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah," tambahnya.
Suseno berharap dengan hadirnya pabrik yang kedua dapat memacu produksi perseroan hingga kuartal III/2022. Dirinya meyakini hal tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih perseroan di tahun mendatang.
"Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda