Intip Sasaran Sanksi Terbaru Amerika ke Rusia, Salah Satunya Putri Vladimir Putin

Kamis, 07 April 2022 - 10:48 WIB
Berbicara kepada parlemen Irlandia pada hari Rabu, Volodymyr Zelensky mengatakan masih ada kebutuhan untuk meyakinkan beberapa orang di Eropa yang percaya "kejahatan perang dan perang tidak seburuk kerugian finansial" untuk mendukung sanksi yang lebih keras.

Dia menambahkan, bahwa "minyak Rusia tidak dapat memberi makan mesin militer Rusia", dengan menteri luar negeri Ukraina berdebat di Twitter bahwa embargo gas dan minyak diperlukan untuk benar-benar memberikan dampak pada kemampuan Rusia untuk membiayai perang.

Beberapa negara anggota Eropa, termasuk Jerman sangat bergantung pada energi Rusia dan enggan untuk secara langsung menargetkan sektor ini. Sedangkan Komisi Eropa mengusulkan larangan potensial impor batu bara Rusia yang harus disepakati oleh semua 27 anggota.

Eropa membeli batu bara dari Moskow senilai USD4,4 miliar setiap tahun. Sentimen tampaknya berubah setelah bukti kejahatan perang Rusia muncul, dimana Presiden Prancis Emmanuel Macron bergabung dengan seruan untuk melarang batu bara awal pekan ini.

Seruan larangan ini seiring berbagai sanksi yang akan diumumkan dengan koordinasi bersama dengan AS dan negara-negara G7 lainnya.

Negara-negara anggota Eropa juga diperkirakan akan memberlakukan 'larangan transaksi penuh' pada empat bank Rusia dan melarang berbagai impor Rusia dan Belarusia lainnya, termasuk kayu, semen, makanan laut dan minuman keras, senilai USD6 miliar.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menambahkan, Ia bermaksud menutup pelabuhan Uni Eropa untuk kapal-kapal Rusia dan melarang operator transportasi Rusia dan Belarusia dari wilayah tersebut.



Von der Leyen menuduh Rusia "melancarkan perang yang kejam" terhadap warga sipil Ukraina dan mengatakan Uni Eropa harus "mempertahankan tekanan maksimal pada Putin dan pemerintah Rusia pada titik kritis ini".

Tetapi Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis pada Selasa malam mengkritik paket sanksi yang diusulkan Uni Eropa, menyebutnya sebagai "tanggapan lemah" yang merupakan "undangan untuk lebih banyak kekejaman."
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More