Ini Kata Konsumen Tentang Produk Tembakau Alternatif
Senin, 04 Juli 2022 - 23:10 WIB
JAKARTA - Kehadiran sejumlah produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik , produk tembakau yang dipanaskan, ataupun kantong nikotin semakin dikenal. Produk ini diperkenalkan sebagai alternatif karena dianggap lebih rendah risiko bagi perokok dewasa.
“Produk ini tidak menghasilkan asap yang mengganggu dan tidak ada bau yang tidak sedap,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita, Senin (4/7/2022).
Garindra berharap masyarakat Indonesia bisa memahami bahwa produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya yang telah diakui oleh dunia dan mendapat legalisasi di berbagai negara. Pengakuan terhadap produk ini tidak serta muncul, melainkan berbasis riset yang telah dilakukan sejumlah lembaga kesehatan dunia secara independen.
Amaliya, peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), memaparkan sejumlah fakta terhadap produk tembakau alternatif. Salah satunya potensi perbaikan kondisi konsumen produk tembakau alternatif terjadi karena mereka sudah tidak lagi mengonsumsi TAR yang berasal dari proses pembakaran saat menghisap rokok.
Selain profil risiko produk tembakau alternatif yang lebih rendah, Amaliya menekankan bahwa perbedaan kondisi antara perokok dan konsumen produk tembakau alternatif juga sangat tergantung pada perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Perbaikan kualitas kesehatan pada perokok dewasa dapat dilihat dari pola konsumsi dan kondisi kesehatan pasca-beralih ke produk tembakau alternatif.
“Kondisi kesehatan dapat dilihat dari organ paru-paru serta kondisi gigi dan mulut pada pengguna tembakau alternatif yang berpotensi mengalami penurunan risiko penyakit tidak menular yang dilihat dari level of biomarker, tentunya diperlukan penelitian yang bersifat jangka panjang untuk mengetahui lebih lanjut dampak penggunaannya bagi kesehatan,” ujar Amaliya.
Jadi, baik dari sisi penelitian ilmiah maupun pengalaman dari konsumen rokok yang beralih, produk tembakau alternatif memang dianggap membawa dampak yang lebih rendah risiko baik bagi tubuh maupun lingkungan sekitar.
“Produk ini tidak menghasilkan asap yang mengganggu dan tidak ada bau yang tidak sedap,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita, Senin (4/7/2022).
Garindra berharap masyarakat Indonesia bisa memahami bahwa produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya yang telah diakui oleh dunia dan mendapat legalisasi di berbagai negara. Pengakuan terhadap produk ini tidak serta muncul, melainkan berbasis riset yang telah dilakukan sejumlah lembaga kesehatan dunia secara independen.
Amaliya, peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), memaparkan sejumlah fakta terhadap produk tembakau alternatif. Salah satunya potensi perbaikan kondisi konsumen produk tembakau alternatif terjadi karena mereka sudah tidak lagi mengonsumsi TAR yang berasal dari proses pembakaran saat menghisap rokok.
Selain profil risiko produk tembakau alternatif yang lebih rendah, Amaliya menekankan bahwa perbedaan kondisi antara perokok dan konsumen produk tembakau alternatif juga sangat tergantung pada perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Perbaikan kualitas kesehatan pada perokok dewasa dapat dilihat dari pola konsumsi dan kondisi kesehatan pasca-beralih ke produk tembakau alternatif.
“Kondisi kesehatan dapat dilihat dari organ paru-paru serta kondisi gigi dan mulut pada pengguna tembakau alternatif yang berpotensi mengalami penurunan risiko penyakit tidak menular yang dilihat dari level of biomarker, tentunya diperlukan penelitian yang bersifat jangka panjang untuk mengetahui lebih lanjut dampak penggunaannya bagi kesehatan,” ujar Amaliya.
Jadi, baik dari sisi penelitian ilmiah maupun pengalaman dari konsumen rokok yang beralih, produk tembakau alternatif memang dianggap membawa dampak yang lebih rendah risiko baik bagi tubuh maupun lingkungan sekitar.
(uka)
tulis komentar anda